Dinilai Mematikan Sektor Perikanan Mentri Susi Didemo Ribuan Nelayan untuk Mundur

Hari nelayan yang jatuh pada Rabu (6/4/2016) hari ini akan dimanfaatkan oleh sebuah forum yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Masyarakat Perikanan Indonesia (Gernasmapi) untuk menyampaikan aspirasinya.

Satu petisi yang disampaikan adalah meminta Susi Pudjiastuti mundur dari jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) RI.

Susi diminta mundur lantaran kebijakan-kebijakannya dinilai mematikan sektor perikanan.

“Tujuan utama adalah petisi. Inti petisi adalah Susi harus turun, karena dia menghancurkan dunia perikanan di Indonesia,” ucap Ketua Asosiasi Kapal Perikanan Sulawesi Utara Rudy Walukow, yang juga anggota forum Gernasmapi.

Anggota lain, yakni Ketua Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia (Abilindo) Wajan Sudja menambahkan, aksi demo nelayan hari ini sudah didahului aksi serupa sebelumnya di berbagai daerah, seperti Bitung, Rembang, Tegal, dan Bali.

“Jadi tanggal 6 pas Hari Nelayan Nasional ini, kami akan melauti istana,” kata dia.

Sementara itu Wakil Ketua Forikan Indonesia Ady Surya mengatakan, nelayan yang akan turun menyampaikan aspirasinya ke Presiden sekitar 10.000 orang.

Angka ini menurun separuhnya dari jumlah yang direncanakan, untuk alasan ketertiban.

“Tadi kami diskusi ke Polda, dan diminta mengurangi jumlahnya. Supaya urusan keamanan bisa dikendalikan dengan baik,” terang Ady.

Nelayan yang akan berpartisipasi dalam aksi ini berasal dari berbagai daerah di pulau Jawa, dari Banten hingga Jawa Timur. Di luar pulau Jawa, ada juga nelayan dari Bitung, Bali, serta Kalimantan Barat.

“Kami harapkan aparat keamanan bisa mengawal aktivitas ini, karena ini merupakan hak untuk menyampaikan pendapat. Koordinasi aksi juga sudah menyampaikan ke daerah-daerah untuk menjaga soliditas dan dari orang-orang yang tidak berkepentingan,” kata Ady.

Dari informasi yang diterima Kompas.com, aksi massa akan terkonsentrasi di Jakarta Pusat, dengan rincian jadwal sebagai berikut:

Massa aksi sudah berada di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk orasi (pukul 08.00); shalat Dzuhur di Monas dan dilanjutkan orasi di Istana Negara (pukul 11.55); shalat Azhar dan kembali orasi (pukul 15.00); dan salah Magrib serta istigozah (pukul 18.00).

Asal tahu saja, sejumlah kebijakan Susi yang dinilai merugikan nelayan diantaranya yaitu Permen KP 56/2014 tentang moratorium kapal eks asing.

Lalu, Permen KP 57/2014 tentang pelarangan alih muatan tengah laut, Permen KP 1/2015 tentang penangkapan lobster dan kepiting, serta Permen KP 2/2015 tentang pelarangan pukat hela dan pukat tarik.

Susi Santai

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sendiri terlihat santai merespons rencana petisi mundur yang sudah beredar sejak sepekan ini.

“Orang mau menurunkan saya, ya monggo saja!” kata Susi di kantornya usai live streaming penenggelaman kapal, Selasa (5/4/2016).

“Sebetulnya tidak usah demo. Tinggal minta sama Pak Presiden, selesai. Ngapain demo-demo? Buang-buang energi,” imbuh menteri asal Pangandaran itu.

Susi memastikan, seluruh regulasi yang dibuat untuk mengatur perikanan tangkap hanya akan menciptakan peningkatan produktivitas. Dan bukan sebaliknya, menghambat produktivitas.

“Karena itu akan memberikan alam kesempatan untuk recovery, dan beranak-pinak, untuk kita ambil. Visi Pak Presiden adalah laut masa depan banga. Jadi jangan habiskan hari ini,” tukas Susi. [kompas]



Banner iklan disini