Eva Kusuma Sundari, politisi PDIP minta Kemenkominfo tutup situs radikal. Munarman : selain agen asing dia juga nggak ngerti agama
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diminta segera menutup situs-situs beraroma radikalisme dan kekerasan. Permintaan itu datang dari politisi liberal Eva Kusuma Sundari. Hal ini menyusul peristiwa bom panci di Mapolsek Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Diduga pelaku meniru adegan di situs Inspire Magazine milik Alqaeda.
"PDIP sangat berharap agar Menkominfo menutup situs-situs yang sudah meresahkan masyarakat dan aktivis-aktivis anti-kekerasan karena mengajarkan radikalisme, seperti Al Busroh.com, millahibrahim.wordpress.com, Millahibrahim.com, Arrahmah.com, VOI-voice of islam, jihat.com, dan tauhid wal jihat, yang bisa mendorong apa yang disebut self- radicalism (radikalisasi sukarela), dan mengantar seseorang mengambil tindakan radikal termasuk membuat bom," papar Eva seperti dikutip Tribunnews.com, Sabtu (20/7/2013).
Menurut Eva, terbukanya situs-situs bermuatan ajaran radikal dan menghalalkan kekerasan, sama bahayanya dengan situs pornografi, karena berdampak pada kerusakan jiwa para generasi muda kita.
Menanggapi ocehan ngawur anggota Komisi III DPR itu, Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman, menilai wajar saja. "Coba cek status agama suaminya, karena si Eva itu ngakunya muslimah, kalau ternyata suaminya kafir, ya wajar dia selalu ngoceh begitu," kata Munarman kepada SI Online, Ahad (21/7/2013).
Saat SI Online menelusuri identitas suami Eva, ternyata benar. Eva bersuamikan seorang Duta Besar Timor Leste untuk Malaysia. Namanya Jose Antonio Amorim Dias, beragama Katolik. Menurut pengakuan Eva, dia menikah pada 1995 saat keduanya sedang kuliah di Belanda. Saat itu Jose masih berstatus sebagai WNI.
Pengakuan blak-blakan tentang agama suaminya itu, juga diungkap Eva dalam wawancaranya dengan Liputan6.com akhir 2012 lalu. "Aku menyusul suamiku di Kuala Lumpur yang Natalan di sana. Semua keluarga kumpul di sana sampai Tahun Baru," ungkap Eva saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (20/12/2012).
"Ternyata selain agen asing dia juga nggak ngerti agama," cetus Munarman.
Terkait dengan ucapan Eva yang menyamakan antara bahaya situs radikal dengan situs pornografi, Munarman malah menilainya kontradiktif. Sebab Eva adalah salah satu anggota DPR yang mati-matian menentang UU Pornografi.
"Dia nggak usah sok menyatakan pornografi itu bahaya, lah wong dia nolak keberadaan UU Pornografi kok dulu itu. Jadi kontradiktif tuh pernyataannya. Dia lagi ngibul itu," pungkasnya.
beritaislam24h