Heboh! Viral di Medsos, Niat Makan Ikan Bakar di Pantai Jepara, Wanita Ini 'Ditodong' Bayar Rp2,3 juta!

Heboh! Viral di Medsos, Niat Makan Ikan Bakar di Pantai Jepara, Wanita Ini 'Ditodong' Bayar Rp2,3 juta!
Keluarga yang dirugikan saat makan di pantai Jepara 

Tak pernah terbayang dibenak Aizzatun Nada liburan di Pantai Bandengan Jepara harus berbuah kemalangan.
Bagaimana tidak, keinginannya untuk menikmati makan ikan bakar bersama keluarga di pinggir pantai harus dibayar mahal.

Tak tanggung-tanggung, wanita berkerudung ini harus membayar biaya senilai Rp 2,3 juta.
Tak percaya dengan uang yang harus dikeluarkan.
Apalagi beberapa menu yang biasa didapat dengan harga kurang dari Rp 10 ribu seperti 1 teko es jeruk, di sana dia harus membayar dengan harga Rp 190 ribu.

Ini dia deretan harga makanan di warung gazebo milik seorang penjual di Pantai Bandengan Jepara.
2 teko es jeruk di jual seharga Rp 190.000,-
2 teko es teh seharga Rp 90.000,-
1 teko teh hangat Rp 49.500,-
3 kerang tumis Rp 195.000,-
20 ikan kakap Rp 1.200.000,-
2 ikan kerapu Rp 250.000,-
4 bakul nasi Rp 238.000,-
1 rokok LA Rp 23.000,-
1 teko es jeruk Rp 59.500,-
Dengan total Rp 2.304.000,-
Merasa dirugikan, dia langsung menumpahkan pengalamanya dalam akun Facebook miliknya @Aizzatun Nada pada 26 Desember tahun 2016 lalu.
Tak butuh waktu lama, isi curhatannya langsung menjadi viral.
Sampai-sampai membuat Pemerintah Jepara kelabakan.

Heboh! Viral di Medsos, Niat Makan Ikan Bakar di Pantai Jepara, Wanita Ini 'Ditodong' Bayar Rp2,3 juta!

Dilansir TribunTravel.com dalam akun @infoseputarjepara tertulis jika Dinas pariwisata Kabupaten Jepara langsung melakukan pembinaan kepada pedagang di Pantai Bandengan.
Pemkab meminta semua pedagang untuk mencantumkan harga di setiap menunya sehingga pengunjung bisa melihat harga dan menyesuaikan dengan keuangannya.
Tujuannya tentu untuk menghilangkan citra negatif dari pariwisata di Jepara.

Selain itu Pemkab juga menghimbau pengunjung untuk mencari warung yang ada daftar harga dalam menunya.
Sementara itu pemilik gerai makan mengatakan akan membuat daftar harga dan menerima konsekuensi bila ada komplain dari pelanggan lagi.

Sementara itu beragam komentar muncul dari pengguna media sosial.
@MbahJenggot : Itu "WAJAR".. Soalnya tehnya impor dri jepang, jeruk impor dri china, kerang impor dri selandia baru, kakap impor dri amerika, kerapu impor dri brazil, cuma bakul nasinya dri desa teluk.. Yang masak chef dri australia.. "WAJAR" to kalau mahal.

@ImronMahmut : Saya hanya berharap supaya Pemda, Pengelola dan Pemilik warung mendatangi konsumen yang dirugikan tersebut. Dan memberikan kompensasi berupa menghitung ulang berapa yang harus dibayar dengan harga normal dan sewajarnya layaknya harga di pusat kuliner kota tersebut. Syukur-syukur dikembalikan 100% sebagai bentuk tanggung jawab dan permintaan Maaf dari Pemilik warung, Pengelola dan Pemda.
Semoga dan Semoga.

@Hil'sDansyah: Harus dapet sangsi jngn teguran.ini baru ketauan sekali....pdhl merka sudh puluhan thn.bayangin omset yg di dapet....

@DtoxEena: aku prnah ada pnglaman baru bbrpa bulan kmren..., di wrung itu bhannya fresh...psen masakan udang dlmnya sdh ada belatunge...!! tlng dinas trkait untuk mnindak lanjuti hal trsebut. jngn cuma hrga yg dperdebatkan....!!

@RullyWK: Jaman susah begini kok masih tega nyusahin orang.....Itu pedagang apa rentenir??, Pdhl di Karimunjawa pedagang nya baik2, bbrp tahun lalu ksana harga pecel n makanan tdk jauh beda dg di daratan Jawa. Bule n turis lokal jg harga sama. Terimakasih penduduk Karimun.

Tribunnews
Banner iklan disini