Komentar Jleb dari Seorang Muallaf Atas Statement Kapolri, Reuni 212 Tidak Jauh Dari Politik, Kalau Iya Memang Kenapa?

Komentar Jleb dari Seorang Muallaf Atas Statement Kapolri, Reuni 212 Tidak Jauh Dari Politik, Kalau Iya Memang Kenapa?

Moslemcommunity.net -  Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menuding aksi unjuk rasa bertajuk reuni akbar 212 bermuatan politis.

Menurut dia, reuni 212 berkaitan dengan momentum politik jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.


"Ini juga enggak akan jauh-jauh dari politik, tetapi politik 2018-2019," ujar Tito saat dijumpai di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2017).

Saat dimintai penjelasan lebih jauh terkait pernyataannya itu, Tito enggan berkomentar lagi.

"Sudahlah, ini pasti larinya ke arah politik 2018-2019," kata Tito mengulangi pernyataannya.

Begitula statement Kapolri jenderal Tito Karnavian seperti diberitakan kompas 30/11/2017.

Menganggapi hal tersebut, seorang mualaf yang juga seorang penulis buku Andre Raditya ia mengatakan:

Komentar jleb dari seorang muallaf atas statement Kapolri.

Aksi dan Reuni 212 berbau politis..??

Jawaban saya,
"IYA, memangnya kenapa..??"
Kita ini Umat Islam selalu menghindari politis, akhirnya semua aturan malah menyudutkan Umat Islam.

Tidak ingatkah baru-baru ini bendera Tauhid dianggap sebagai bendera teroris?

Tidak ingatkah ada UU ormas yang mengancam pembubaran ormas Islam?

Tidak ingatkah pengajian dibubarkan??

Kenapa??

Karena kita tak kuat secara politis.

Bedakan antara politis dengan PARTAI POLITIK

Aksi 212 dan Reuni 212 adalah momentum bersatunya UMAT.

Kalau kita bersatu, suara umat Islam bersatu. Kita bisa milih bupati yang sesuai Syariat Islam, memilih Gubernur yang Seiman, memilih Pemimpin yang Berakhlak Mulia.

Kalau Umat ini
Bersatu, kita akan kuat,
kita punya suara untuk menentukan kebijakan.

Mencegah negeri ini
Jadi Sekuler, Liberal dan Komunis.

Jangan Anti dengan politik
Tapi cerdaslah memilih PARTAI POLITIK.

Selain itu,
ilmu fiqh juga harus diketahui.

Ada banyak macamnya :

1. Fiqh syariah,
yang mengatur bab ibadah

2. Fiqh muamalah
yang mengatur perdagangan jual beli

3. Fiqh munakahah
tentang bab pernikahan, cerai dan rujuk

4. Dan fiqh siasah,
tentang pemerintahan,
kepemimpinan dan politik

Islam sangatlah lengkap,
Jangan sempit pikir...

"JANGAN MAU DIBODOHI AGAR MENJAUHI POLITIK TAPI JADI TERZOLIMI DI KEMUDIAN HARI."

Salam

Andre Raditya
(Mualaf, Penulis Buku, Trainer, Motivator, Entrepreneur)

[http://news.moslemcommunity.net]
Banner iklan disini