Membaca Arah Komunitas "SALAFY", Mengapa KOMUNITAS ini Sering Sejalan dengan Kelompok Sekuler & Liberal?
Capture Salah Satu Akun "Salafy"
Moslemcommunity.net - Bismillaah.. Tulisan ini sekiranya ditanggapi dengan kepala dingin dan jernih, karena semakin hari banyak yang tak paham dengan "langkah dakwah" Komunitas "Salafy" yang seringkali menyudutkan Ummat Islam dan gerakan Islam, sangat disayangkan apabila ini terjadi terus menerus akan menimbulkan perpecahan dalam tubuh Ummat Islam yang seharusnya saat ini semakin kokoh bersatu dalam ikatan Aqidah. Maka wahai Ummat Islam rekatkan Ukhuwah Islamiyah, apabila ada yang tak seiring sejalan maka biasakan tabayyun, jangan mudah memvonis bid'ah, apalagi mentahdzir tanpa ilmu, wallahua'lam
Silahkan direnungkan tulisan berikut ini
📌 Pikiran orang cerdas pasti bertanya-tanya; mengapa dibanyak hal, “Salafi” sering sejalan dengan kelompok sekuler & liberal? terutama dalam masalah keummatan..
📌 Dalam menyikapi kebijakan presiden dan penistaan agama oleh Ahok misalnya; seakan koor membela kepemimpinan mereka betapa pun zhalimnya. ya, walaupun kita berharap tidak demikian dan tetap berupaya baik sangka dengan kawan-kawan “Salafy” ini (!?).
📌 Dalam menyikapi Rina Nose (artis Liberal) dan menyudutkan Ustad Abdush Shomad; si Artis di bela, sang Ustad di Bully.
📌 Dalam menyikapi aksi 212 baik yang lalu maupun yang sekarang, juga nyinyir.
📌 Sementara Metro tipu adalah medianya sekuler liberal, justru diberitakan akan menayangkan kajian salah satu da’i Salafi bernama Firanda Andirja (terlepas dari seringnya dia ditahdzir oleh Dzulqarnain, Luqman Ba’abduh, Muhammad As-Sewed, dll yang notabennya adalah sesama “salafi”)
📌 Jadi, apakah ini saling memanfaatkan ??
📌 Kenapa bukan media TV yang relatif netral, kenapa justru media TV yang dikenal anti Islam, pro sekuler-liberal, dan penyebar hoax?? Ada apa?
📌Apa karena punya kepentingan yang sama dan musuh bersama; yaitu MENGHANTAM GERAKAN ISLAM semacam simbiosis mutualisme ? Sehingga mereka bisa jadi kawan seiring sekata?
📌 Atau, mau direncanakan duet bareng bersama Prof.Dr. Muhammad Quraish Shihab yang menyatakan Jilbab itu tidak wajib dan Hartoyo si aktivis LGBT ?
📌 Atau……metro tipu punya siasat tertentu mendekati pilpres 2019 dengan memainkan politik belah bambu; angkat yang satu injak yang lain. Semoga saja tidak. Lalu, apa..?? 😊
📌 Memang … di tengah anjloknya rating Metro tipu dan anjloknya rating da’i-da’i “Salafi” tertutup oleh naiknya rating Ustad Abdush Shomad yang melesat jauh walau sering dihina di medsos-medsosnya “salafi”, maka kerjasama keduanya menemukan momentumnya; karena senasib.!?? atau bagaimana?
📌 Ya, husnuzhon (berbaik sangka) tetaplah wajib. kita berharap semoga komunitas “Salafi” mau mengubah kebiasaannya menyendiri dan menjaga jarak dengan umat Islam; kecuali jika memang mereka sudah merasa BENAR SENDIRI, yang membuat kita teringat dengan anak cucu Dzulkhuwaisirah. Dan semoga Metrotivu setelah menayangkan ceramah Ustad Firanda Andirja segera berubah menjadi Metrosunnah mulai siang hari ini? 😉
Hanya Allah yang Tahu dan hanya Kepada-Nya kita mengadu.
🖋 Ustad Abu Afna Al-Batawiy.
(dakwahmedia.my.id)
[http://news.moslemcommunity.net]
Moslemcommunity.net - Bismillaah.. Tulisan ini sekiranya ditanggapi dengan kepala dingin dan jernih, karena semakin hari banyak yang tak paham dengan "langkah dakwah" Komunitas "Salafy" yang seringkali menyudutkan Ummat Islam dan gerakan Islam, sangat disayangkan apabila ini terjadi terus menerus akan menimbulkan perpecahan dalam tubuh Ummat Islam yang seharusnya saat ini semakin kokoh bersatu dalam ikatan Aqidah. Maka wahai Ummat Islam rekatkan Ukhuwah Islamiyah, apabila ada yang tak seiring sejalan maka biasakan tabayyun, jangan mudah memvonis bid'ah, apalagi mentahdzir tanpa ilmu, wallahua'lam
Silahkan direnungkan tulisan berikut ini
📌 Pikiran orang cerdas pasti bertanya-tanya; mengapa dibanyak hal, “Salafi” sering sejalan dengan kelompok sekuler & liberal? terutama dalam masalah keummatan..
📌 Dalam menyikapi kebijakan presiden dan penistaan agama oleh Ahok misalnya; seakan koor membela kepemimpinan mereka betapa pun zhalimnya. ya, walaupun kita berharap tidak demikian dan tetap berupaya baik sangka dengan kawan-kawan “Salafy” ini (!?).
📌 Dalam menyikapi Rina Nose (artis Liberal) dan menyudutkan Ustad Abdush Shomad; si Artis di bela, sang Ustad di Bully.
📌 Dalam menyikapi aksi 212 baik yang lalu maupun yang sekarang, juga nyinyir.
📌 Sementara Metro tipu adalah medianya sekuler liberal, justru diberitakan akan menayangkan kajian salah satu da’i Salafi bernama Firanda Andirja (terlepas dari seringnya dia ditahdzir oleh Dzulqarnain, Luqman Ba’abduh, Muhammad As-Sewed, dll yang notabennya adalah sesama “salafi”)
📌 Jadi, apakah ini saling memanfaatkan ??
📌 Kenapa bukan media TV yang relatif netral, kenapa justru media TV yang dikenal anti Islam, pro sekuler-liberal, dan penyebar hoax?? Ada apa?
📌Apa karena punya kepentingan yang sama dan musuh bersama; yaitu MENGHANTAM GERAKAN ISLAM semacam simbiosis mutualisme ? Sehingga mereka bisa jadi kawan seiring sekata?
📌 Atau, mau direncanakan duet bareng bersama Prof.Dr. Muhammad Quraish Shihab yang menyatakan Jilbab itu tidak wajib dan Hartoyo si aktivis LGBT ?
📌 Atau……metro tipu punya siasat tertentu mendekati pilpres 2019 dengan memainkan politik belah bambu; angkat yang satu injak yang lain. Semoga saja tidak. Lalu, apa..?? 😊
📌 Memang … di tengah anjloknya rating Metro tipu dan anjloknya rating da’i-da’i “Salafi” tertutup oleh naiknya rating Ustad Abdush Shomad yang melesat jauh walau sering dihina di medsos-medsosnya “salafi”, maka kerjasama keduanya menemukan momentumnya; karena senasib.!?? atau bagaimana?
📌 Ya, husnuzhon (berbaik sangka) tetaplah wajib. kita berharap semoga komunitas “Salafi” mau mengubah kebiasaannya menyendiri dan menjaga jarak dengan umat Islam; kecuali jika memang mereka sudah merasa BENAR SENDIRI, yang membuat kita teringat dengan anak cucu Dzulkhuwaisirah. Dan semoga Metrotivu setelah menayangkan ceramah Ustad Firanda Andirja segera berubah menjadi Metrosunnah mulai siang hari ini? 😉
Hanya Allah yang Tahu dan hanya Kepada-Nya kita mengadu.
🖋 Ustad Abu Afna Al-Batawiy.
(dakwahmedia.my.id)
[http://news.moslemcommunity.net]