Kisah Heboh Si Lovebird, Burung Primadona yang Sampai Jadi Maskawin
Lovebird. (foto: youtube)
Moslemcommunity.net - Lovebird! Burung cantik yang punya suara kicauan khas ini sedang jadi primadona di kalangan kicau mania. Bahkan sampai-sampai ada yang menjadikannya mahar atau mas kawin. Apa istimewanya?
Di media sosial Facebok viral potongan video prosesi ijab-kabul pernikahan secara Islam. Sang mempelai pria menjadikan burung lovebird sebagai maskawin.
"Dengan maskawin burung lovebird dan uang seratus delapan puluh ribu rupiah dibayar tunai," kata penghulu.
"Saya terima nikahnya Mara Elviesta binti Koko Asmara dengan maskawin uang seratus delapan puluh ribu rupiah dan sepasang burung lovebird dibayar tunai," ujar mempelai pria merespons.
Di atas meja penghulu tersebut tampak ada sangkar burung berisi sepasang burung lovebird yang dijadikan maskawin. Belum diketahui kapan dan di mana ijab-kabul yang viral ini.
Lantas bagaimana pandangan Majelis Ulama Indonesia soal ini? Wasekjen bidang Fatwa MUI KH Sholahudin Al Ayub berkata pada prinsipnya yang namanya mas kawin itu adalah hak dari mempelai perempuan dan wali nikah mempelai perempuan.
Sholahudin menjelaskan, segala sesuatu yang dimubahkan atau dibolehkan secara Islam bisa dijadikan mahar. Dengan catatan, pengantin perempuan dan walinya rida atau setuju.
"Syaratnya yang penting adalah, dia itu sesuatu yang mubah, tidak ada larangan agama untuk masalah itu. Nah pertanyaannya burung lovebird itu sesuatu yang mubah apa nggak?" kata Sholahudin saat dihubungi detikcom lewat telepon, Senin (7/4/2018)
"Para ulama sendiri ada yang berbeda pendapat tentang masalah ini ya. Ada yang mengatakan bahwa ini tidak boleh secara mutlak. Karena apa, karena habitatnya dia sebenarnya kan di alam bebas, ini dikerangkeng. Ada yang mengatakan ini sesuatu yang boleh-boleh saja," sambungnya.
Lanjut Sholahudin, dirinya sendiri menilai tidak mempermasalahkan lovebird dijadikan mahar. Baginya lovebird adalah burung yang dimubahkan, sama saja seperti burung dara. Baginya burung kicau ini boleh dijadikan mahar.
Foto: Lovebird yang sedang jadi primadona (dok Fran Kli)
Sholahudin menegaskan tiga hal penting terkait mahar. Pertama mahar adalah hak wali dan mempelai perempuan. Kedua, mahar seharusnya tidak memberatkan. Ketiga mahar berupa sesuatu yang mubah atau halal, tidak sesuatu yang dilarang agama.
"Dalam Islam itu dianjurkan supaya mahar itu tidak mahal-mahal, artinya yang ringan sehingga para pemuda yang menikah itu bisa menjalankannya. Ada beberapa adat istiadat yang mahar pernikahan itu sangat mahal sekali sehingga memberatkan," sambungnya.
Sesepuh Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) Fran Kli juga mengaku sudah melihat video viral itu. Menurut dia, sebenarnya di kalangan pecinta burung sudah tidak asing lagi melihat pengantin menjadikan lovebird mahar karena kasusnya pernah terjadi beberapa kali. Seorang temannya di Solo pun dulu menikah dengan mahar sepasang lovebird.
Sesuai namanya, lovebird bisa diartikan burung cinta. Burung yang terkenal karena warna dan suara khas ini menurut Fran memang termasuk burung yang setia kepada pasangannya.
"Burung ini termasuk setia. Delapan puluh persen setia. Ada yang "dipoligami" pun mau, tapi kasusnya jarang terjadi. Kenapa saya bilang lovebird setia, kebanyakan sepasang indukan kalau salah satu mati selang sebentar pasangannya ikut mati juga. Itu percaya nggak percaya, tapi saya pernah mengalami juga," jelas Frans.
Di para pecinta burung, ada yang fokus pada kicauan lovebird, ada pula yang fokus pada warnanya. Makin panjang ngekek-nya, makin mahal burung ini dan makin cantik warnanya, makin "cantik" pula harganya.
Harga Lovebird Juara Bisa Lebih dari Rp 1 Miliar
Di kalangan pecinta burung, lovebird kini jadi primadona. Jika sudah cinta, tidak sedikit orang yang mau merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli burung yang diincarnya dengan harga di atas Rp 1 miliar.
Sesepuh Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) Fran Kli mengatakan lovebird termasuk burung yang populer di kalangan kicau mania. Bahkan, popularitas burung ini terus menanjak.
"Kalau di gantangan lovebird tetap nomor satu. Animo peserta, pembeli pun gila. Apalagi sekarang ada kelasnya baby, kelas anakan lovebird. Gantangan pagi sampai malam ada terus," kata Fran.
Mantan Ketua Komunitas Lovebird Indonesia ini menyebut di Bogor ada lovebird yang terjual seharga Rp 500 juga. Fran sendiri pernah menjual lovebird miliknya hingga harga Rp 80 juta.
"Dulu saya pernah jual lovebird hijau standar Rp 80 juta yang beli orang Klaten. Saya minta Rp 120 juta, dealnya Rp 80 juta. Hasilnya Rp 50 juta saya pakai buat DP beli mobil, Rp 30 juta buat modal lagi. Itu sering juara, durasi ngekek panjang," ujarnya.
"Kedua saya jual warna olive Rp 40 juta, itu uangnya buat berangkatkan bapak umrah. Alhamdulillah dari lovebird juga. Hobi yang menghasilkan kenapa nggak," ucapnya.
Foto: Lovebird yang sedang jadi primadona (dok Fran Kli)
Selain hobi, Fran hingga saat ini menjual lovebird di kediamannya di wilayah Kampung Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur. Dia menjual lovebird yang berfokus pada suara hingga keindahannya.
"Anakan lovebird trah juara dibanderol mulai kisaran Rp 500 ribu, Rp 700 ribu, hingga Rp 1.500.000 dan seterusnya tergantung warna, umur dan spesifikasi burung," ucapnya. Sedangkan lovebird ombyokan atau lovebird sayur (anakan) dia jual mulai Rp 250 ribu.
Foto: Video viral ijab kabul dengan mas kawin burung lovebird (istimewa)
Frans menambahkan, jika masyarakat tertarik membeli, tidak sulit untuk merawat lovebird. Burung ini tergolong mudah untuk dirawat, dan harga pakannya pun masih terjangkau kantong.
"Kalau kita hoki beli lovebird dari anakan dengan harga murah pun kalau dirawat bisa jadi wah. Beli murah bisa jual dengan harga fantastis. Saya main lovebird dari 2007 dari sebelum menikah sampai sekarang alhamdulillah. Biarpun sudah banyak peternak, importir, tapi rezeki nggak kemana alias nggak tertukar. Alhamdulillah lebih dari cukup," imbuhnya. (detik.com)
[http://news.moslemcommunity.net]
Moslemcommunity.net - Lovebird! Burung cantik yang punya suara kicauan khas ini sedang jadi primadona di kalangan kicau mania. Bahkan sampai-sampai ada yang menjadikannya mahar atau mas kawin. Apa istimewanya?
Di media sosial Facebok viral potongan video prosesi ijab-kabul pernikahan secara Islam. Sang mempelai pria menjadikan burung lovebird sebagai maskawin.
"Dengan maskawin burung lovebird dan uang seratus delapan puluh ribu rupiah dibayar tunai," kata penghulu.
"Saya terima nikahnya Mara Elviesta binti Koko Asmara dengan maskawin uang seratus delapan puluh ribu rupiah dan sepasang burung lovebird dibayar tunai," ujar mempelai pria merespons.
Di atas meja penghulu tersebut tampak ada sangkar burung berisi sepasang burung lovebird yang dijadikan maskawin. Belum diketahui kapan dan di mana ijab-kabul yang viral ini.
Lantas bagaimana pandangan Majelis Ulama Indonesia soal ini? Wasekjen bidang Fatwa MUI KH Sholahudin Al Ayub berkata pada prinsipnya yang namanya mas kawin itu adalah hak dari mempelai perempuan dan wali nikah mempelai perempuan.
Sholahudin menjelaskan, segala sesuatu yang dimubahkan atau dibolehkan secara Islam bisa dijadikan mahar. Dengan catatan, pengantin perempuan dan walinya rida atau setuju.
"Syaratnya yang penting adalah, dia itu sesuatu yang mubah, tidak ada larangan agama untuk masalah itu. Nah pertanyaannya burung lovebird itu sesuatu yang mubah apa nggak?" kata Sholahudin saat dihubungi detikcom lewat telepon, Senin (7/4/2018)
"Para ulama sendiri ada yang berbeda pendapat tentang masalah ini ya. Ada yang mengatakan bahwa ini tidak boleh secara mutlak. Karena apa, karena habitatnya dia sebenarnya kan di alam bebas, ini dikerangkeng. Ada yang mengatakan ini sesuatu yang boleh-boleh saja," sambungnya.
Lanjut Sholahudin, dirinya sendiri menilai tidak mempermasalahkan lovebird dijadikan mahar. Baginya lovebird adalah burung yang dimubahkan, sama saja seperti burung dara. Baginya burung kicau ini boleh dijadikan mahar.
Foto: Lovebird yang sedang jadi primadona (dok Fran Kli)
Sholahudin menegaskan tiga hal penting terkait mahar. Pertama mahar adalah hak wali dan mempelai perempuan. Kedua, mahar seharusnya tidak memberatkan. Ketiga mahar berupa sesuatu yang mubah atau halal, tidak sesuatu yang dilarang agama.
"Dalam Islam itu dianjurkan supaya mahar itu tidak mahal-mahal, artinya yang ringan sehingga para pemuda yang menikah itu bisa menjalankannya. Ada beberapa adat istiadat yang mahar pernikahan itu sangat mahal sekali sehingga memberatkan," sambungnya.
Sesepuh Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) Fran Kli juga mengaku sudah melihat video viral itu. Menurut dia, sebenarnya di kalangan pecinta burung sudah tidak asing lagi melihat pengantin menjadikan lovebird mahar karena kasusnya pernah terjadi beberapa kali. Seorang temannya di Solo pun dulu menikah dengan mahar sepasang lovebird.
Foto: Lovebird yang sedang jadi primadona (dok Fran Kli)
Sesuai namanya, lovebird bisa diartikan burung cinta. Burung yang terkenal karena warna dan suara khas ini menurut Fran memang termasuk burung yang setia kepada pasangannya.
"Burung ini termasuk setia. Delapan puluh persen setia. Ada yang "dipoligami" pun mau, tapi kasusnya jarang terjadi. Kenapa saya bilang lovebird setia, kebanyakan sepasang indukan kalau salah satu mati selang sebentar pasangannya ikut mati juga. Itu percaya nggak percaya, tapi saya pernah mengalami juga," jelas Frans.
Di para pecinta burung, ada yang fokus pada kicauan lovebird, ada pula yang fokus pada warnanya. Makin panjang ngekek-nya, makin mahal burung ini dan makin cantik warnanya, makin "cantik" pula harganya.
Harga Lovebird Juara Bisa Lebih dari Rp 1 Miliar
Di kalangan pecinta burung, lovebird kini jadi primadona. Jika sudah cinta, tidak sedikit orang yang mau merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli burung yang diincarnya dengan harga di atas Rp 1 miliar.
Sesepuh Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) Fran Kli mengatakan lovebird termasuk burung yang populer di kalangan kicau mania. Bahkan, popularitas burung ini terus menanjak.
"Kalau di gantangan lovebird tetap nomor satu. Animo peserta, pembeli pun gila. Apalagi sekarang ada kelasnya baby, kelas anakan lovebird. Gantangan pagi sampai malam ada terus," kata Fran.
Lovebird terkenal karena warnanya dan suara ngekek-nya yang khas. Di pasaran, burung ini bisa didapatkan mulai harga puluhan ribu hingga di atas Rp 1 miliar tergantung jenis dan kualitasnya.
"Kalau dilatih, sering lomba, sering juara, harganya bisa sampai puluhan dan ratusan juta rupiah. Kayak lovebird Kusumo sudah ditawar Rp 2 miliar saja nggak dijual kan sama pemiliknya," ucapnya.
Meski ukuran tubuhnya kecil, harga burung juara bisa gila-gilaan di pasaran. Presiden Jokowi juga pernah menawar burung murai batu bernama Kitaro yang menjadi juara lomba burung berkicau Piala Presiden di Istana Bogor. Jokowi saat itu menawar dengan harga Rp 600 juta namun sang pemilik warga Brebes bernama Muhammad Nur Alamsyah menolak.
Menurut Frans, dari sekian banyak jenis lovebird yang saat ini sedang naik daun adalah jenis biola.
"Lovebird biola ini sudah hampir setahun lebih harganya gila-gilaaan. Apalagi yang jantan. Biola betina itu harga remaja kisaran Rp 8 sampai Rp 10 juta. Jantan bisa sampai Rp 15 sampai Rp 25 juta tergantung varian warna dan coraknya," ucapnya.
Foto: Lovebird yang sedang jadi primadona (dok Fran Kli)
Mantan Ketua Komunitas Lovebird Indonesia ini menyebut di Bogor ada lovebird yang terjual seharga Rp 500 juga. Fran sendiri pernah menjual lovebird miliknya hingga harga Rp 80 juta.
"Dulu saya pernah jual lovebird hijau standar Rp 80 juta yang beli orang Klaten. Saya minta Rp 120 juta, dealnya Rp 80 juta. Hasilnya Rp 50 juta saya pakai buat DP beli mobil, Rp 30 juta buat modal lagi. Itu sering juara, durasi ngekek panjang," ujarnya.
"Kedua saya jual warna olive Rp 40 juta, itu uangnya buat berangkatkan bapak umrah. Alhamdulillah dari lovebird juga. Hobi yang menghasilkan kenapa nggak," ucapnya.
Foto: Lovebird yang sedang jadi primadona (dok Fran Kli)
Selain hobi, Fran hingga saat ini menjual lovebird di kediamannya di wilayah Kampung Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur. Dia menjual lovebird yang berfokus pada suara hingga keindahannya.
"Anakan lovebird trah juara dibanderol mulai kisaran Rp 500 ribu, Rp 700 ribu, hingga Rp 1.500.000 dan seterusnya tergantung warna, umur dan spesifikasi burung," ucapnya. Sedangkan lovebird ombyokan atau lovebird sayur (anakan) dia jual mulai Rp 250 ribu.
Foto: Video viral ijab kabul dengan mas kawin burung lovebird (istimewa)
Frans menambahkan, jika masyarakat tertarik membeli, tidak sulit untuk merawat lovebird. Burung ini tergolong mudah untuk dirawat, dan harga pakannya pun masih terjangkau kantong.
"Kalau kita hoki beli lovebird dari anakan dengan harga murah pun kalau dirawat bisa jadi wah. Beli murah bisa jual dengan harga fantastis. Saya main lovebird dari 2007 dari sebelum menikah sampai sekarang alhamdulillah. Biarpun sudah banyak peternak, importir, tapi rezeki nggak kemana alias nggak tertukar. Alhamdulillah lebih dari cukup," imbuhnya. (detik.com)
[http://news.moslemcommunity.net]