Saat Ketua Majelis Syuro PKS "Berhadapan" dengan Fahri
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan fahri hamzah. (foto: istimewa)
Moslemcommunity.net - Perseteruan Fahri Hamzah dengan Presiden PKS Sohibul Iman terkait pemecatan yang berujung laporan polisi memasuki babak baru. Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri kini turun gunung.
Salim Segaf datang ke Polda Metro Jaya guna memberikan keterangan terkait pelaporan Fahri Hamzah terhadap Sohibul. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, tindakan turun gunung Salim merupakan cara terbaik guna menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.
"Menjelang Pilkada Ustaz Salim luar biasa ingin segera mendudukkan masalah pada tempatnya, sehingga turun gunung," kata Mardani, Kamis (3/5/2018).
Usai diperiksa polisi, Salim menjelaskan panjang lebar terkait pemecatan Fahri. Meski dipecat, Fahri melawan lewat pengadilan dan hingga kini pengadilan masih memenangkan Wakil Ketua DPR itu.
Salim menceritakan kronologi lengkap pemecatan Fahri. Fahri pada awalnya diminta mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR secara baik-baik.
"Saya minta mundur dari Wakil DPR RI. Beliau siap itu akhir Oktober-lah, pasnya 23 Oktober 2016, tapi dengan catatan dia minta waktu satu bulan setengah untuk ya dalam menghibahkan beberapa titik sebagai Wakil DPR, ada tugas-tugas di Papua, di berbagai tempat. Dia (Fahri) minta mundurnya 15 Desember, saya iyakan saja," kata Salim, Rabu (2/5/2018).
Pelaporan Fahri terhadap Sohibul berangkat dari pernyataan Sohibul yang menyebut kalau loyalis Anis Matta itu dipecat karena membangkang. Salim membela Sohibul dan menyatakan itu semua benar.
"Ketika pertengahan Desember dia tak siap untuk mundur, jadi pertama dia mengatakan siap (mundur), tapi di pertengahan Desember dia mengatakan tidak siap. Dia tidak mau mundur. Jadi bahasa ini kira-kira apa? Itulah yang diungkapkan Presiden PKS. Itu saya katakan benar itu," papar dia.
Salim juga menyanggah permintaan Fahri yang meminta dirinya tak dilibatkan. Menurut Salim, justru Majelis Syuro yang berkaitan dengan pemecatan kader.
"Saya pikir keliru, karena kan yang melaporkan Fahri. ketika Fahri melaporkan Presiden PKS, ya pasti kaitannya dengan saya juga, kaitannya dengan Ketua Majelis Syuro, itu pasti itu. Jadi sebenarnya asal-muasalnya ya dari laporan Saudara Fahri. Kalau dia nggak melaporkan, ya nggak ada ke saya," ungkap Salim.
[http://news.moslemcommunity.net]
Moslemcommunity.net - Perseteruan Fahri Hamzah dengan Presiden PKS Sohibul Iman terkait pemecatan yang berujung laporan polisi memasuki babak baru. Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri kini turun gunung.
Salim Segaf datang ke Polda Metro Jaya guna memberikan keterangan terkait pelaporan Fahri Hamzah terhadap Sohibul. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, tindakan turun gunung Salim merupakan cara terbaik guna menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.
"Menjelang Pilkada Ustaz Salim luar biasa ingin segera mendudukkan masalah pada tempatnya, sehingga turun gunung," kata Mardani, Kamis (3/5/2018).
Usai diperiksa polisi, Salim menjelaskan panjang lebar terkait pemecatan Fahri. Meski dipecat, Fahri melawan lewat pengadilan dan hingga kini pengadilan masih memenangkan Wakil Ketua DPR itu.
Salim menceritakan kronologi lengkap pemecatan Fahri. Fahri pada awalnya diminta mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR secara baik-baik.
"Saya minta mundur dari Wakil DPR RI. Beliau siap itu akhir Oktober-lah, pasnya 23 Oktober 2016, tapi dengan catatan dia minta waktu satu bulan setengah untuk ya dalam menghibahkan beberapa titik sebagai Wakil DPR, ada tugas-tugas di Papua, di berbagai tempat. Dia (Fahri) minta mundurnya 15 Desember, saya iyakan saja," kata Salim, Rabu (2/5/2018).
Pelaporan Fahri terhadap Sohibul berangkat dari pernyataan Sohibul yang menyebut kalau loyalis Anis Matta itu dipecat karena membangkang. Salim membela Sohibul dan menyatakan itu semua benar.
"Ketika pertengahan Desember dia tak siap untuk mundur, jadi pertama dia mengatakan siap (mundur), tapi di pertengahan Desember dia mengatakan tidak siap. Dia tidak mau mundur. Jadi bahasa ini kira-kira apa? Itulah yang diungkapkan Presiden PKS. Itu saya katakan benar itu," papar dia.
Salim juga menyanggah permintaan Fahri yang meminta dirinya tak dilibatkan. Menurut Salim, justru Majelis Syuro yang berkaitan dengan pemecatan kader.
"Saya pikir keliru, karena kan yang melaporkan Fahri. ketika Fahri melaporkan Presiden PKS, ya pasti kaitannya dengan saya juga, kaitannya dengan Ketua Majelis Syuro, itu pasti itu. Jadi sebenarnya asal-muasalnya ya dari laporan Saudara Fahri. Kalau dia nggak melaporkan, ya nggak ada ke saya," ungkap Salim.
Nah proses panjang sengkarut PKS dengan Fahri Hamzah ini bermula dari tahun 2016 lalu. Kala itu Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS merilis sejumlah pelanggaran yang dilakukan Fahri Hamzah.
Versi DPTP PKS, beberapa pernyataan Fahri yang kontroversial, kontraproduktif dan tidak sejalan dengan arahan Partai saat itu antara lain: (1) Menyebut 'rada-rada bloon' untuk para anggota DPR RI. Pernyataan ini diadukan oleh sebagian anggota DPR RI ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan di kemudian hari Fahri diputus oleh MKD melakukan pelanggaran kode etik ringan; (2) Mengatasnamakan DPR RI telah sepakat untuk membubarkan KPK; (3) Pasang badan untuk 7 (tujuh) proyek DPR RI yang mana hal tersebut bukan merupakan arahan Pimpinan Partai.
Apakah setelah Ketua Majelis Syuro PKS turun tangan, bakal terjadi hal-hal mengejutkan?
(detiknews)
[http://news.moslemcommunity.net]