Amien Rais: Bakal Capres yang Masih Mencari Dukungan Partai

Amien Rais. (Foto: Kompas)

Moslemcommunity.net - Sosok yang secara terang-terangan kerap mengkritik Presiden Joko Widodo, Amien Rais, menyatakan akan maju sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.

Di hadapan para wartawan Amien Rais, Minggu (10/06), menyampaikan keinginannya untuk maju setelah -begitulah katanya- terinspirasi oleh terpilihnya kembali Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia baru-baru ini pada usia 92 tahun.

"Begitu Mahathir jadi, saya jadi remaja lagi. Saya terima kasih ke Mahathir. Saya pun juga sedikit agak layak. sudah agak kuno, tapi dengan Mahathir itu jadi ada semacam perubahan visi orang di Asia Tenggara ini," ujar Amien Rais.

"Jadi kita tetap dengan Gerindra, dengan teman PKS, mungkin dengan PBB, bahkan kalau misalnya Partai Demokrat memperkuat kita, itu lebih bagus lagi."

Sesepuh PAN ini dulu juga pernah maju sebagai capres pada 2004 namun gagal.

Kali ini dia masih harus menggalang partai pendukungnya dulu karena meski tidak keberatan mempertimbangkannya sebagai capres, PAN juga memiliki tiga bakal calon lain, yaitu Zulkifli hasan, Sutrisna Bachir, dan Hatta Rajasa.

Sementara untuk maju sebagai calon presiden independen sudah tidak dimungkinkan.

PKS memilih yang 'muda'

Tampaknya perjalanan Amien Rais untuk menjadi calon presiden masih panjang. PKS -partai yang disebut Amien Rais berkoalisi dengan PAN dan secara ideologis cukup dekat dengan PAN- menyatakan bahwa Amien bukanlah prioritas mereka.

"Kalau Partai Amanat Nasional mengajukan Pak Amien, kami apresiasi. Tetapi PKS sendiri melihat karakter pemilih di 2019 nanti itu mayoritas anak-anak muda. Jadi perlu juga dipertimbangkan sosok atau figur yang punya jiwa petarung, pendobrak, karakter kepeloporan, dan kemudaan," ungkap juru bicara PKS, Mardani Ali Sera.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bagi PKS -yang selama ini sudah erat dengan Gerindra- untuk menggabungkan PAN masuk dalam koalisi mereka.

"Gerindra sementara ini masih mengusung Pak Prabowo. PKS sudah mengusulkan sembilan nama maka kalau logika sederhananya akan keluar kombinasi Pak Prabowo dengan satu nama dari PKS. Itu kalau PKS-Gerindra saja." papar Mardani.

"Kalau ada unsur PAN nanti kita akan berbincang siapa yang lebih layak dari tiga kombinasi. Kalau nanti partai lain masuk, kita akan musyawarah. Kata kuncinya di musyawarah."

Namun, menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Dodi Ambardi, sulit untuk menggabungkan Amien Rais dan Prabowo dalam satu pasangan.

"Pak Amien kan lebih suka jadi capres, belum tentu dia mau jadi cawapres. Saya kira dua matahari itu (Amien Rais dan Prabowo) tidak akan mau untuk bersatu untuk satu menjadi cawapres yang lain," terang Dodi.

Basis pemilih Amien Rais

Selain sulit mendapatkan dukungan dari partai politik, Amien juga diperkirakan tak punya basis pemilih lagi.

Dodi Ambardi menjelaskan bahwa pada Pilpres 2004 ketika Amien Rais maju sebagai calon presiden, dia hanya mendapat sekitar 15% suara dengan 17 juta pemilih.

Namun apakah basis 15% akan kembali memilih Amien Rais dalam pilpres 2019 mendatang, jika memang Amien akhirnya berhasil maju sebagai capres?

"Andalan Pak Amin sekarang adalah sentimen Muslim yang menguat dengan adanya gerakan 212. Yang jadi soal adalah ternyata dia belum tentu menjadi tokoh yang akan mempersatukan gerakan itu," papar Dodi.

Contohnya, tutur Dodi, seperti respon Ketua Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra di media sosial yang menolak Amien Rais, yang sebelumnya mengatakan PBB -yang memiliki basis suara Muslim dan mendukung gerakan 212- "mungkin akan bergabung" dengan PAN, Gerindra, dan PKS.

Contoh lainnya adalah partai lain yang juga berbasis suara Muslim lain, PKS, sudah memiliki sembilan nama bakal calon.

Poros baru?

Bulan Maret, PAN sempat bertemu dengan partai lain yang belum tergabung dalam koalisi apapun -Partai Demokrat dan PKB- yang sempat disebut-sebut untuk membentuk poros ketiga.

Namun menurut Dodi Ambardi dari Lembaga Survei Indonesia, kemungkinan poros ketiga itu kecil, "Saya kira kecil, di atas kertas di tingkat elit, susah."

"Saya melihat Pak Amien bukan figur yang akan disepakati oleh partai-partai (yang selama ini menjadi oposisi)."

Pencalonan pasangan capres-cawapres untuk pilpres 2019 akan didaftarkan pada bulan Agustus dan tampaknya banyak hal yang perlu ditunggu, termasuk hasil Pilkada akhir Juni yang bisa mengarahkan konstelasi politik baru di kalangan partai.

Jadi pengumuman Amien Rais, tampaknya, sejauh ini baru sebatas keinginan pribadi semata, dan belum merupakan ketetapan resmi partai, apalagi koalisi sejumlah partai. (bbc.com)

[http://news.moslemcommunity.net]
Banner iklan disini