Anies Lebih Dipilih Ketimbang Gatot sebagai Alternatif #2019GantiPresiden

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: Google)

Moslemcommunity.net - Menguatnya popularitas gerakan #2019GantiPresiden menunjukkan keinginan kuat masyarakat mencari anternatif calon presiden di antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Setidaknya ada dua nama---selain Prabowo--yang bisa dikatakan dekat secara politik dengan gerakan ini, yaitu Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan. Siapa yang terkuat?

Gatot memiliki modal sebagai mantan Panglima TNI, sementara Anies cukup banyak yang bisa dijual selama menjabat Gubernur DKI Jakarta. Lalu siapa yang paling berpeluang diantara keduanya?

Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) Zaenal A Budiyono mengatakan, saat ini, pemilih tak hanya menjual kemasan (pencitraan), sebaliknya masyarakan mulai menuntut substansi. Setidaknya itu yang terlihat pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, dimana debat menjadi titik tolak meroketnya elektabilitas Anies Baswedan, setelah selalu tertinggal dari Ahok dalam beberapa bulan sebelumnya

''Dalam kasus Gatot vs Anies, tanpa mengecilkan kemampuan debat Gatot, tampaknya Anies sedikit lebih unggul. Rekam jejak Anies di dunia aktivis, akademisi hingga politisi dan birokrat sangat dekat dengan tradisi debat. Sementara Gatot dengan latar belakang militer justru lebih dekat dengan tradisi komando. Kesimpulannya, sebagai aktivis Anies sedikit diuntungkan dengan sistem pemilihan langsung,'' ujar Zaenal di Jakarta, Senin (11/6/2018) .

Dosen FISIP Universitas Al Azhar Indonesia menambahkan, dalam konteks demokrasi media, kinerja Anies selama memimpin Jakarta juga tak bisa dipandang sebelah mata. Anies perlahan meredupkan sosok Ahok dalam menantang pemain-pemain lama di Ibu Kota. Mulai dari menutup Alexis, menginvestigasi gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, hingga menghentikan proyek ratusan triliun, reklamasi teluk Jakarta.

Mengacu pada rekam jejak di atas, Zaenal melihat peluang Anies sedikit lebih besar untuk mengalahkan Gatot di era demokrasi media seperti sekarang ini.

''Semuanya adalah kasus-kasus raksasa yang tak mudah dilakukan oleh pemimpin kelas medioker. Gatot bukan tidak punya prestasi selama di Panglima TNI, namun sejauh ini tidak ada yang benar-benar monumental dan membekas di benak publik,'' pungkasnya. (harianterbit)

[http://news.moslemcommunity.net]
Banner iklan disini