Innalillaahi.. Kisah Pria Tato Naga Dikubur Hidup-hidup di Pantai Pangandaran, Kapolsek: Karena Percaya Ilmu Kebal
Lokasi mayat pria terkubur pasir pantai di Pangandaran. (Foto: Istimewa)
Moslemcommunity.net - Penemuan mayat Hendika Saputra (30) yang terkubur di pasir Pantai Pamugaran Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, membuat geger warga setempat. Polisi menyimpulkan pria bertato naga itu tewas dibunuh lantaran di tubuhnya ada tanda-tanda kekerasan. Titik terang penyelidikan menggiring polisi menangkap DH, tersangka pembunuh Hendika.
Kepala polisi, DH tak mengelak berbuat durjana. Dia mengaku mengubur hidup-hidup temannya tersebut. DH berdalih ritual kubur diri sebagai latihan pernapasan untuk menguasai ilmu kekebalan tubuh.
"Pelaku mengaku bisa membuat tubuh korban menjadi kebal, dengan cara melatih pernapasan dalam pasir dengan cara dikubur selama tiga menit," ujar Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi via telepon, Kamis (7/6).
Ternyata aksi tersebut berujung maut. Nyawa Hendika melayang.
"Korban meninggal dunia diduga kehabisan nafas saat dikubur dalam pasir," ucap Suyadi.
Jasad Hendika ditemukan seorang warga yang lari pagi, Jumat (1/6). Saksi melihat beberapa ekor anjing berkerumun menggali pasir sambil menggonggong. Ia mendekati anjing dan menemukan helai rambut kepala manusia. Di lokasi itu bau bangkai menyeruak.
Singkat cerita, polisi dan warga menggali pasir dan menemukan sesosok pria yang memiliki ciri tato bercorak naga di tangan kiri. Wajahnya sedikit rusak terutama di bagian hidung dan leher lebam diduga bekas jeratan.
[http://news.moslemcommunity.net]
Moslemcommunity.net - Penemuan mayat Hendika Saputra (30) yang terkubur di pasir Pantai Pamugaran Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, membuat geger warga setempat. Polisi menyimpulkan pria bertato naga itu tewas dibunuh lantaran di tubuhnya ada tanda-tanda kekerasan. Titik terang penyelidikan menggiring polisi menangkap DH, tersangka pembunuh Hendika.
Kepala polisi, DH tak mengelak berbuat durjana. Dia mengaku mengubur hidup-hidup temannya tersebut. DH berdalih ritual kubur diri sebagai latihan pernapasan untuk menguasai ilmu kekebalan tubuh.
"Pelaku mengaku bisa membuat tubuh korban menjadi kebal, dengan cara melatih pernapasan dalam pasir dengan cara dikubur selama tiga menit," ujar Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi via telepon, Kamis (7/6).
Ternyata aksi tersebut berujung maut. Nyawa Hendika melayang.
"Korban meninggal dunia diduga kehabisan nafas saat dikubur dalam pasir," ucap Suyadi.
Jasad Hendika ditemukan seorang warga yang lari pagi, Jumat (1/6). Saksi melihat beberapa ekor anjing berkerumun menggali pasir sambil menggonggong. Ia mendekati anjing dan menemukan helai rambut kepala manusia. Di lokasi itu bau bangkai menyeruak.
Singkat cerita, polisi dan warga menggali pasir dan menemukan sesosok pria yang memiliki ciri tato bercorak naga di tangan kiri. Wajahnya sedikit rusak terutama di bagian hidung dan leher lebam diduga bekas jeratan.
Tim bentukan Satreskrim Polres Ciamis menggelar penyelidikan mendalam. Polisi memeriksa sejumlah saksi di sekitar rumah korban, kawasan Pamaciran, Pangandaran. Berdasarkan keterangan saksi dan petunjuk lainnya yang dikumpulkan polisi, pelaku mengarah kepada salah satu teman korban.
Kamis pagi (7/6), polisi menangkap DH di daerah perbatasan Banjarsari-Lakbok. Tersangka merupakan teman dan tetangga korban. Ia orang terakhir yang bersama korban.
"Setelah penyelidikan dan mengarah kepada pelaku, kami langsung melakukan pengintaian dan penangkapan," ujar Sayudi.
DH cerita kepada Hendika bahwa sempat berguru ilmu kebal di Banten. Hendikan percaya dan ingin berguru kepada temannya ini.
Menurut Sayudi, DH bersama Hednika berangkat dari Pamarican ke Pangandaran. Setiba di lokasi kejadian, keduanya bareng-bareng menggali lubang.
Hendika masuk ke lubang dan dikubur DH dengan dalih sebagai ritual memperoleh ilmu kebal. Namun belum dijelaskan apakah korban dikubur seluruhnya atau setengah badan saja.
"Kami masih terus melakukan pemeriksaan. Pengakuan tersangka masih berubah-ubah," kata Sayudi.
Polisi mendalami dugaan motif lainnya yaitu ekonomi. Sebab, sepeda motor dan handphone milik korban dijual tersangka. "Sementara pelaku satu orang. Apakah motifnya itu karena menjanjikan ilmu kekebalan tubuh saja atau kemungkinan karena ingin uang," tutur Sayudi. (detik.com)
[http://news.moslemcommunity.net]