Waduh! Ribuan Pilot Garuda Mogok di Musim Mudik. Mengapa?

Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: garuda-indonesia)

Moslemcommunity.net - Bagi para pemudik yang memilih perjalanan menggunakan pesawat Garuda, kini dilanda resah. Lantaran, Asosiasi Pilot Garuda (APG) yang beranggotakan 1.300 pilot berniat mogok kerja.

Rencana tersebut disampaikan Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) di Jakarta, pada Rabu (2/5/2018). Merespons bobroknya manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Aksi ini dianggap sebagai misi penyelamatan Garuda agar tidak senasib dengan Maskapai Merpati yang gulung tikar gegara tak kuat membayar utang.
Tak tanggung-tanggung, ribuan pilot dan karyawan Garuda Indonesia akan mogok kerja pada arus mudik lebaran

"Saat arus mudik Lebaran pun kami lakukan jika pemerintah tidak segera turun tangan mengatasi masalah ini," ujar Presiden APG, Kapten Bintang Handono di Tangerang, Kamis (31/5/2018).

Bintang mengatakan, seluruh kru dan karyawan Garuda yang tergabung dalam Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), berjumlah 10 ribu orang, siap melakukan mogok massal pada waktu yang telah ditentukan.

Saat ditanya kapan? Dirinya tidak mau buka mulut. "Kami pastikan seluruhnya mogok. Untuk waktunya, nanti kami beritahukan. Saat ini, kami masih menunggu niat baik pemerintah untuk menyelamatkan Garuda," lanjut Bintang.

Kata dia, seluruh kru dan karyawan Garuda, sepakat bahwa aksi mogok ini merupakan jalan satu-satunya untuk melakukan misi penyelamatan perusahaan. Di mana, kondisi perusahaan dirasakan semakin hari semakin terpuruk dan bobrok. "Ini misi penyelamatan, kami tidak mau berakhir seperti Merpati," ucap Bintang.

Bintang mengatakan, APG dan Sekarga telah menyampaikan rencana mogok dan tuntutan mereka kepada pemerintah setahun lalu. Selanjutnya, peringatan yang sama disampaikan pada 2 Mei 2018. Pihak APG dan Sekarga memberikan batas waktu 30 hari kerja."Kalau dihitung, tenggat waktu sudah hampir habis dan waktu kami unjuk rasa semakin dekat," jelasnya.

Para karyawan ingin pemerintah memperhatikan dan bertindak dari aksi mereka, ujar Bintang, satu diantaranya melakukan perombakkan jajaran direksi. "Ini harus segera dilakukan. Karena, jika tidak, Garuda akan semakin terpuruk," katanya.

Ketua Umum Sekarga, Ahmad Irfan Nasution menyebutkan, satu diantara alasan mogok kerja itu adalah mediasi antara karyawan dan direksi Garuda tak kunjung membuahkan hasil.

Dalam mediasi tersebut membahas kerugian Garuda Indonesia hingga Rp 2,88 triliun pada 2017, yang diduga karena kegagalan direksi dalam mengelola perusahaan. (inilah)

[http://news.moslemcommunity.net]
Banner iklan disini