Pedas! Twit Jokowi Disentil Fahri Hamzah : Pinjam Kapal Selam Kecil dan Carilah Rakyatmu!

Moslemcommunity.net - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah membalas cuitan di akun Twitter Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dilansir Kaffah.Net, melalui akun Twitter @Fahrihamzah yang ia tulis pada Selasa (3/7/2018).
Mulanya, akun Twitter @jokowi menuliskan bahwa Presiden Jokowi mengunjungi sawah di Wajo, Sulawesi Selatan. Kemudian, akun tersebut menuliskan bahwa program Padat Karya Tunai yang merupaka program pembuatan irigasi adalah sebuah langkah untuk memajukan para petani.
“Hamparan sawah yang luas dan produktif ada di Wajo, Sulawesi Selatan. Maka program Padat Karya Tunai di sana berupa pengerjaan saluran irigasi. Ini di Kelurahan Mappadaelo, Wajo, saat para warga membangun saluran sepanjang 300 meter, kemarin,” tulisnya.
Hamparan sawah yang luas dan produktif ada di Wajo, Sulawesi Selatan. Maka program Padat Karya Tunai di sana berupa pengerjaan saluran irigasi.— Joko Widodo (@jokowi) 4 Juli 2018
Ini di Kelurahan Mappadaelo, Wajo, saat para warga membangun saluran sepanjang 300 meter, kemarin. pic.twitter.com/cgGvbUV5Rc
Melihat cuitan tersebut lantas Fahri Hamzah membalas cuitan Jokowi. Fahri membalas degan mengaitkan peristiwa kecelakaan yang dialami KM. Sinar Bangun.
Menurut Fahri, banyak rakyat yang menangis mencari keberadaan korban. Fahri meminta Jokowi untuk menghubungi Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Perancis, Emmanuel Macron untuk meminta bantuan berupa teknologi dan kapal selam untuk mengangkat jasad korban.
“Pak, Ratusan rakyat hilang…. Pak, Ribuan mata sembab memohon tindakan yang lebih besar. Telepon Putin minta tolong teknologi mereka si danau baikal. Kontak Macron pinjam kapal selam kecil dan carilah rakyatmu,” tulis Fahri Hamzah.
Pak,— #2019HayyaAlalFalah (@Fahrihamzah) 4 Juli 2018
Ratusan rakyat hilang....
Pak,
Ribuan mata sembab memohon tindakan yang lebih besar....
Telepon Putin minta tolong teknologi mereka si danau baikal...
Kontak Macron pinjam kapal selam kecil dan carilah rakyatmu... https://t.co/smeAeP51KT
Diketahui, pada tim Basarnas memutuskan untuk menghentikan pencarian kapal KM Sinar Bangun di tenggelam di kedalaman 450 meter di Danau Toba.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan walaupun telah dihentikan, tapi sejumlah personel dari Tim SAR daerah tetap akan memantau di perairan Danau Toba, Sumatera Utara.
Dilansir Kaffah.Net dari TribunMedan,com, “benar untuk secara nasional sudah dihentikan. Setelah ini kita laksanakan operasi rutin yang ada di Parapat. Ada personel SAR di sini,” kata Budiawan, Selasa (3/7/2018).
Budiawan menjelaskan selain personel Tim SAR, peralatan seperti kapal, dan perahu karet juga masih disiagakan guna melancarkan operasi rutin di perairan Danau Toba.
Hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga apabila adanya laporan temuan jasad yang mengapung di perairan Danau Toba, personel Tim SAR dapat segera melakukan evakuasi.
“Pokoknya di sini tetap ada kapal dan perahu karet Tim SAR, serta ada peralatannya. Nanti dalam pelaksanaan bersama TNI AL dan Polisi Air,” jelas Budiawan.
Sementara itu, proses pencarian korban telah dilakukan pada tanggal 18 Juni hingga 3 Juli 2018.
Hasil proses pencarian tersebut, Sebanyak 21 orang berhasil selamat dan 3 orang dalam keadaan meninggal dunia. Serta 164 orang masih dinyatakan hilang di perairan Danau Toba. [Kaffah]
[http://news.moslemcommunity.net]