TKW Indonesia Juara 1 Kontes Kecantikan di Singapura, Tapi Hadiah Yang Dijanjikan Tak dibayar


Tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia, Dwi Hartati (31) meraih juara 1 kontes kecantikan antar pembantu rumah tangga (PRT) di Singapura. Namun, hingga kini wanita cantik itu belum juga menerima hadiah dari penyelanggara.


Padahal, hadiah yang dijanjikan oleh penyelanggara kontes kecantikan yakni $ 2.000 atau setara dengan Rp19 juta ($ 1 = 9.500). Sedangkan runner-up dijanjikan $ 2.000 atau setara dengan Rp9,5 juta.

Kini, para pemenang kontes kecantikan itu merasa ditipu. Pasalnya, hadiah kontes kecantikan yang dilaksanakan pada 6 Desember 2015 itu hingga kini belum dibayarkan.

Seperti dikutif dari laman singapuraterkini.com, Selasa (1/3/2016), Hartati mengaku seharusnya dia sudah menerima hadiah utama sebesar $ 2.000 dari kontes Style Super Model. Terlebih, Hartati telah menghabiskan sekitar $ 700 atau sekitar Rp6,5 juta mengikuti acara kontes kecantikan tersebut.

Uang itu ia gunakan untuk make up, kostum, biaya pendaftaran, tiket masuk acara yang diadakan di auditorium Foochow Bangunan,  Tyrwhitt Road.

Hartati kepada The New Paper (TNP) mengatakan: “Ketika saya melihat hadiah utama, saya bersedia menghabiskan biaya sedikit lebih besar untuk tampil lebih baik dan memenangkan kontes.”.

Namun, Hartati kecewa karena dia tidak mendapatkan apa-apa. Padahal, dia memenangkan kontes tersebut.

Kontes kecantikan itu diselenggarakan oleh dua even organizer (EO) di Singapura. Namun, kedua EO itu justru saling lempar tanggung jawab.

Hartati, yang telah bekerja di Singapura selama dua tahun mengatakan, salah satu dari mereka (EO) telah meminta maaf kepadanya dan mengklaim uang (hadiah) merupakan tanggung jawab organizer lainnya.

“Keduanya (EO) saling lempar tanggung jawab. Saya tidak tahu siapa yang harus dipercaya,” tambah Hartati sedih.

“2.000 dolar bernilai gaji empat bulan. Saya benar-benar berharap mereka akan memberi saya uang yang telah saya menangkan,” imbuh Hartati lagi.

TNP telah mencoba untuk menghubungi dua penyelenggara kontes kecantikan itu melalui Facebook dan pesan teks. Namun, satu EO menolak berkomentar, sementara penyelanggara lainnya tidak mau menanggapi.

Banner iklan disini