Rasulullah Berdoa Agar Hidup Jadi Seorang Yang Miskin, Maksudnya Apa?
Aisyah pernah mendengar Rosulullah saw berdoa, "Ya ALLAH jadikanlah aku hidup sebagai seorang yang miskin, cabutlah nyawaku dalam keadaan miskin lalu kumpulkanlah aku pada hari Kiamat nanti bersama kelompok orang-orang miskin."
Mendengar doa itu, Aisyah bertanya, "Mengapa engkau berdoa seperti itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang-orang miskin akan masuk surga lebih awal 40 tahun (1 hari = 1000 tahun dunia) daripada orang-orang kaya. Wahai Aisyah, jangan pernah menolak orang miskin meski engkau hanya memberinya separuh biji kurma." (HR. Tirmidzi)
Nb: Di saat orang-orang kaya penuh kekhawatiran,cemas, ketakuatan menghadapi nasib yang akan menimpa mereka, orang-orang miskin sudah menikmati kenikmatan istana surga 14.600.000 tahun lebih awal.
Hadis hasan. Diriwayatkan Ibnu Majah (6/412), Abdu bin humaid dalam Al-Muntakhab (1/110), As-Sulami dalam Al-Arbauna AS-Sufiyyah (2/5), Al-Khatib dalam Tarikh (4/111) dari jalan Yazid bin Sinan dari Abu Mubarak dari Atha’ dari Abu said Al-Khudri secara marfu’.
Perlu diperhatikan bahwasanya makna miskin dalam hadis ini bukanlah miskin harta tetapi maknanya adalah tawadhu’ dan rendah hati sebagaimana dijelaskan oleh para ulama ahli hadis dan bahasa:
Imam Baihaqi mengatakan, “Menurut saya, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak bermaksud meminta keadaan miskin yang berarti kurang harta tetapi miskin yang berartitawadhu’ dan rendah hati.” (Dinukil dan disetujui oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Al-Talkhis Habir 3:1108)
Imam Ibnu Atsir berakta dalam An-Nihayah fi Gharibil Hadis 2:385 mengatakan, “Maksud Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah tawadhu’ (rendah hati) dan agar tidak termasuk orang-orang yang sombong dan angkuh.”
Semoga tulisan ini dapat memberikan hikmah, baik kepada penyampai maupun kepada pembaca.
Mendengar doa itu, Aisyah bertanya, "Mengapa engkau berdoa seperti itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang-orang miskin akan masuk surga lebih awal 40 tahun (1 hari = 1000 tahun dunia) daripada orang-orang kaya. Wahai Aisyah, jangan pernah menolak orang miskin meski engkau hanya memberinya separuh biji kurma." (HR. Tirmidzi)
Nb: Di saat orang-orang kaya penuh kekhawatiran,cemas, ketakuatan menghadapi nasib yang akan menimpa mereka, orang-orang miskin sudah menikmati kenikmatan istana surga 14.600.000 tahun lebih awal.
Hadis hasan. Diriwayatkan Ibnu Majah (6/412), Abdu bin humaid dalam Al-Muntakhab (1/110), As-Sulami dalam Al-Arbauna AS-Sufiyyah (2/5), Al-Khatib dalam Tarikh (4/111) dari jalan Yazid bin Sinan dari Abu Mubarak dari Atha’ dari Abu said Al-Khudri secara marfu’.
Perlu diperhatikan bahwasanya makna miskin dalam hadis ini bukanlah miskin harta tetapi maknanya adalah tawadhu’ dan rendah hati sebagaimana dijelaskan oleh para ulama ahli hadis dan bahasa:
Imam Baihaqi mengatakan, “Menurut saya, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak bermaksud meminta keadaan miskin yang berarti kurang harta tetapi miskin yang berartitawadhu’ dan rendah hati.” (Dinukil dan disetujui oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Al-Talkhis Habir 3:1108)
Imam Ibnu Atsir berakta dalam An-Nihayah fi Gharibil Hadis 2:385 mengatakan, “Maksud Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah tawadhu’ (rendah hati) dan agar tidak termasuk orang-orang yang sombong dan angkuh.”
Semoga tulisan ini dapat memberikan hikmah, baik kepada penyampai maupun kepada pembaca.