Tak Perlu Pakai Kartu, Habibie Persilakan Pasien Miskin Berobat Gratis di RS Ginjalnya
Menurut Habibie, masyarakat yang tak punya apa-apa silakan datang dan diperiksa. Harapannya, RS Ginjal tersebut bisa benar-benar membantu sumber daya manusia Indonesia agar kesehatannya baik. "Dan bisa benar-benar bekerja produktif dan jadi unggul," katanya.
Habibie menjelaskan, sebenarnya yang mahal dalam proses cuci darah adalah cairannya. RS Ny RA Habibie sudah memiliki teknologi untuk membuat cairan sendiri. Bahkan, pihaknya sudah membantu beberapa kabupaten yang secara statistik di daerah tersebut banyak menderita gagal ginjal.
"Dikasih mesinnya cuma-cuma dan dikasih cairannya, tapi datang ke sini, diambil," katanya.
Bahkan, dia mengatakan kalau ada petugas di daerah yang harus dididik, rumah sakitnya siap memberikan pelatihan. "Kita didik di sini. Kalau antar (cairannya--Red), kita enggak kuat," katanya.
RS Ginjal ini, Habibie mengatakan, ada dua yang besar, yakni di Bandung dan Batam. Sekarang, yang ketiga masih dalam proses pembuatan dengan mengambil lokasi di Gorontalo. "Ada juga untuk mata, di Bogor. Kita bantu keluarga di Indonesia sebagai mata air," katanya.
Habibie mengatakan, dia ingin menyumbangkan karya nyata untuk pembangunan bangsanya. Menurut dia, semua orang pun harus berusaha menjadi mata air. "Kalau setiap keluarga jadi mata air, Indonesia akan semakin tenteram," katanya.
Habibie mengatakan jangan menyerahkan semua persoalan kepada pemerintah. Sebab, masyarakat justru bisa lebih kuat jika saling membantu.
RSKG Ny RA Habibie, merupakan rumah sakit khusus tipe C dengan pelayanan hemodialisis yang dilengkapi 60 mesin. Rumah sakit berkapasitas 360 pasien ini melayani peserta BPJS sekitar 97 persen. Seusai peresmian gedung baru ini, RSKG Ny RA Habibie akan mampu mengoperasikan 100 mesin dengan kapasitas 600 pasien. [republika]