Wiiih, Punya Pistol dan Tak Takut Para Penghujat, Pengacara Setya Novanto: Ketemu di Jalan Saya Tembak!
Moslemcommunity.net - Mengaku tak takut para penghujatnya, pengacara Setya Novanto akan tembak siapa saja yang macam-macam padanya.
Frederich Yunadi, pengacara Ketua DPR non aktif Setya Novanto, ternyata memiliki senjata api (semacam pistol) resmi (berizin) dari kepolisian.
Karena itu, Frederich mengaku percaya diri jalan ke mana-mana.
Ia tidak takut menghadapi siapa pun, termasuk kepada mereka yang rajin mengritik dan menghujat langkah, sepak terjang dan ucapan-ucapan kerasnya mati-matian membela Setya Novanto.
Ia tidak takut pada potensi risiko berhadapan dengan siapa pun.
Kalau macam-macam, ia siap memuntahkan peluru di pistol yang dia tenteng kemana-mana dia pergi.
"Saya sama siapa pun nggak takut! Wong saya sama siapa pun nggak takut. Saya ketemu di jalan, ada yang labrak, saya tembak! Saya nggak ragu-ragu kok," tegas Frederich dalam wawancara di akun Youtube Najwa Shihab, Jumat petang (24/11/2017).
Mendengar ancaman Frederich, Najwa Shihab langsung terperanjat lalu mengingatkan, "Loh, Bapak jangan main tembak-tembak aja!"
"Loh, saya punya izin kok!" kilah Frederich makin lugas.
Rupanya ancaman menembak di tempat itu membuat bapak kandung Miss Indonesia 2012 Astrid Ellena Yunadi itu banjir hujatan.
Pantauan TribunStyle.com, sejumlah orang menilai pistol resmi yang diklaim dimiliki Frederich jelas amat membahayakan banyak orang.
Berikut ini celotehan dan warning sejumlah akun Instagram:
scorpioguard91 - lohh...jgn main tembak gt kang..primen rika ya..aja mentang2 duwe bedil ya rika
abu.hasan90 - Ini orang kan pengacara yang notabene paham betul masalah hukum ya? Mestinya kan tau, meskipun punya pistol, kalo dia gak terancam kan gak hisa main tembak? Kalopun terancam trus harus tembak orang lain, kan tetep akan diperiksa polisi? Udah sombong, salah pula
boru_kaya - Pengacara paling ndablek tp pongah
alkurratu - Sombong sekali - sangat sangat tidak memiliki sifat rendah hati - sifat sombong adalah salah satu sifat yang dibenci Allah SWT ( ini juga saya belajarnya darisalah satu buku nya Bapak Quraish Shihab , ayahanda mbak Najwa yang menjadi panutan saya ) .
wawniken - punya izin bukan berarti bebas menggunakan senjata api kan?! malulah gue kalo kenal ini orangggg..
Sosok Kontroversial
Sosok Fredrich Yunadi beberapa waktu terakhir memang menjadi sorotan publik, seiring kasus yang menimpa kliennya, Setya Novanto.
Ya, Fredrich Yunadi ditunjuk Novanto menjadi kuasa hukumnya dalam kasus dugaan korupsi E-KTP.
Seiring kasus yang ditanganinya, sosok Fredrich menjadi salah satu orang yang paling sering dibicarakan publik.
Ia selalu memberikan perkembangan terakhir atas Ketua DPR yang kini mendekam di tahanan KPK.
Meski sejumlah pernyataannya tentang kondisi Novanto sempat menjadi sorotan karena dinilai agak membingungkan.
Mulai dari saat Novanto mengalami kecelakaan hingga penangkapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Barangkali netter pun penasaran, sebenarnya berapa sih bayaran yang diterima Frederich Yunadi hingga mati-matian membela Setya Novanto?
Dalam wawancara dengan Najwa Shihab yang dipublikasikan di chanel YouTube, Najwa sempat menanyakan seputar fee tersebut kepada Fredrich.
Lalu apa jawaban Fredrich?
Dalam kesempatan itu ia mengatakan bahwa mengenai nominal, hal itu tetaplah rahasia.
Namun ketika ditanya apakah mahal? Fredrich menjawab tidak.
"Enggak (mahal). Saya waktu bela pak BG saya nggak dikasih apa-apa," jawab Fredrich.
"Gratis? Dapat apa?'" tanya Najwa dalam akun Youtube-nya seperti dilansir Tribunnews.com .
"Iya. Dapat nama. Saya dihormati oleh seluruh institusi polisi karena saya menyelamatkan mukanya polisi," jelasnya.
Di Catatan Najwa, Fredrich Yunadi juga berbagi soal gaya hidupnya yang suka kemewahan dan bagaimana dia memenangkan berbagai kasus hukum yang ditangani.
Pakar Hukum Pidana: Pengacara Banyak Omong!
Terpisah, pakar Hukum Pidana Romli Atmasasmita mengaku heran dengan pengacara Setya Novanto, Fredich Yunadi.
Diketahui beberapa waktu lalu, Fredich Yunadi berniat menempuh Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) di Den Haag untuk penyelesain kasus dugaan koruspi KTP-elektronik, Setya Novanto.
"Komnasham belum bergerak kok, ngapain?, ada pelanggaran di aturan. Kedua ini penegakan hukum gimana ceritanya," ujar Romli di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (18/11/2017), seperti dilansir Tribunnews.com.
Ia mengatakan keinginan pengacara Setya Novanto dinilai belum mengerti essensial pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Kalau baca undang-undang HAM bukan urusan ini, tapi urusan negara pada rakyat," kata Romli.
Ia menilai apa yang sering dipertontonkan Fredich Yunadi dalam membela Setya Novanto, dianggap berlebihan.
"Karena pengacara banyak omong, ga boleh begitu hukum, pengacaranya harus tertib ngomongnya," ujar Romli.
STN
[http://news.moslemcommunity.net]