CEMERLANG! Kisah PERJUANGAN 60 Pengibar Ar Rayah Pada Reuni Akbar 212 Pakai TAKTIK KAMIKAZE
Moslemcommunity.net - TAKTIK KAMIKAZE
Kisah 60 Pengibar Ar Rayah Pada Reuni Akbar 212 - Episode 1
"Kibarkan Ar Rayah Raksasa sampai akhir acara, walaupun itu akan sangat melelahkan. Untuk menyemangati rekan-rekan, saya bersumpah tidak akan duduk, makan, dan minum sejak saat ini sampai akhir acara"
Itu adalah instruksi saya melalui radio komunikasi kepada 4 komandan regu (danru) untuk kembali meningkatkan semangat mereka.
Sebelumnya, perasaan saya cukup tergoncang ketika 2 drone yang disiapkan untuk melakukan dokumentasi menghadapi kendala. Drone pertama di hack ketika sedang mengudara, sehingga tidak bisa dikendalikan dan akhirnya 'babak belur' karena menabrak Tugu Monas. Drone yang kedua tidak dapat digunakan karena kendala peralatan pendukung.
Dari sisi logika, Operasi Pengibaran 20 Ar Rayah Raksasa sebetulnya sudah tidak ada kemungkinan untuk berhasil, sudah tamat. Seluruh alat dokumentasi berupa 2 unit drone tidak dapat beroperasi. Namun, saya berpikir keras cara apalagi yang bisa dilakukan untuk bangkit dalam bayang-bayang kekalahan.
Akhirnya, saya putuskan untuk melakukan Taktik Kamikaze. Sebuah taktik yang berhasil digunakan di Garut ketika 11.11.17 lalu. Sebuah taktik yang hanya dapat dilakukan oleh kekuatan tekad dan keikhlasan yang luar biasa.
Taktik Kamikaze adalah teknik membentangkan Ar Rayah Raksasa dalam waktu yang sangat lama, meski tidak ada jaminan adanya pihak yang mendokumentasikan dari udara.
Lazimnya, Ar Rayah Raksasa hanya akan dibentangkan sekitar maksimal 15 menit. Dan pada waktu 15 menit itulah drone akan kami terbangkan untuk melakukan dokumentasi. Mengapa 15 menit? Karena membentangkan Ar Rayah Raksasa merupakan aktivitas yang sangat luar biasa melelahkan dan biasanya setelah 15 menit, para pengibarnya akan mulai merasakan kelelahan dan rasa sakit di beberapa bagian tubuh. Biasanya pangkal lengan, tulang punggung, dan kaki.
Selain itu, 15 menit juga merupakan waktu yang ideal untuk melakukan dokumentasi udara, karena baterai drone tidak bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Biasanya satu baterai drone dapat digunakan maksimal antara 20-30 menit.
Taktik Kamikaze dilakukan ketika kami tidak memiliki drone. Jadi, kami bentangkan saja Ar Rayah Raksasa dalam waktu yang sangat lama dan berharap ada pihak lain yang melakukan dokumentasi dari udara. Dan taktik ini sangat luar biasa melelahkan.
Sabtu 2/12 lalu, Taktik Kamikaze berbeda dari biasanya. Sebab, sekitar 70 persen anggota operasi bukan merupakan Anggota Komunitas Royatul Islam, tapi gabungan dari berbagai elemen. Dan sebagian besar dari anggota belum memiliki pengalaman sebagai pengibar bendera.
Namun, meski belum memiliki pengalaman, saya sangat percaya sepenuhnya kepada mereka semua. Sebab, mereka adalah orang-orang terbaik dan terpilih untuk operasi ini.
Ketika saya mendapatkan orang-orang terbaik, maka saya juga akan memberikan kemampuan terbaik yang saya miliki untuk memimpin mereka. Saya beberapa kali menyampaikan pada keempat danru agar terus bersabar, berdzikir, meminta ampunan, dan memohon pertolongan kepada Allah.
Tidak cukup dengan itu, saya juga kadang mengelilingi monas untuk melakukan pantauan langsung terhadap 4 pos yang tersebar di 4 penjuru monas.
Dan sedikit bocoran, saya juga mesti menghapal beberapa ucapan penyemangat untuk meningkatkan dan mempertahankan semangat mereka.
Alhamdulillah, dengan izin Allah, semuanya bisa bertahan sejak 09.30 WIB hingga 11.30 WIB, lebih lama 700 persen dari standar waktu pengibaran Ar Rayah Raksasa. Bahkan, ketika sebagian pengibar sudah betul-betul kelelahan, mereka memilih duduk sambil mengibarkan daripada mesti melipat Ar Rayah yang tengah dikibarkan.
Sungguh sebuah kekuatan yang luar biasa. Maha benarlah Allah dalam Firman Nya
Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. (QS. Al Anfaal:65)
Dan ternyata, kesabaran dan keteguhan hati itu juga yang akhirnya memunculkan berbagai keajaiban mengantarkan kami Pertolongan Allah dalam bentuk-bentuk yang mengejutkan dan mengharukan. Sehingga saya beberapa kali mesti menutup sebagian wajah dengan ujung topi saya karena tidak kuasa menahan air mata.***
( Bersambung )
Penulis : Tachta Rizqi Yuandri
[http://news.moslemcommunity.net]