Penerbit Yudhistira Minta Maaf Tapi Ogah Tarik Buku IPS, Muncul Ajakan Boikot Yudhistira


Baru beberapa hari Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan Jerusalem atau Al-Quds sebagai Ibu Kota Zionis Israel, ternyata buku IPS kelas 6 SD terbitan Yudistira sudah mencetak Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Foto informasi tersebut awalnya diunggah oleh akun twitter JIL @Gussumbogo pada 11/12/2017, ia menulis caption, Systematis....!!

Mohon diselidiki, Buku IPS Kelas 6 SD yang diterbitkan oleh Yudistira. Disitu tertulis Ibu Kota Israel adalah Jerussalem, Palestina ada tertulis tapi ga ada ibukota-nya.

Cc. @Ndoro__Putrie @NetizenTofa @nay_shihab @ardi_riau @roninkhalid @maspiyuuu @RestyCayah link twitter

Informasi tersebut kemudian viral dan menuai kecaman di laman maya.

Baru-baru ini Penerbit Yudhistira Ghalia Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas penulisan Yerussalem sebagai Ibu kota Israel pada buku pelajaran IPS kelas VI.

Seperti diberitakan republika.co.id, Penerbit Yudhistira menyebut, pencantuman Yerusalem sebagai Ibu kota Israel itu berdasarkan pada sumber internet World Population Data Sheet 2010.

"Kami menyampaikan mohon maaf sehubungan dengan informasi yang berkembang saat ini atas kesalahan penyebutan Yerusalem sebagai ibu kota Israel," ungkap kepala penerbitan Yudhistira Dedi Hidayat melalui pesan tertulisnya kepada Republika.co.id, Rabu (13/12).

Dedi mengaku, tidak mengetahui jika data yang dikutip dari sumber internet tersebut masih menjadi perdebatan dan belum diakui secara internasional. Terlebih, menurut Dedi, sumber-sumber lain di internet pun mencantumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Hingga kini, Dedi belum berencana untuk menarik buku-buku yang telah terbit di pasaran. Hanya sebagai permohonan maaf, pihaknya akan melakukan revisi isi buku pada cetakan selanjutnya.

"Kami mohon maaf jika sumber yang kami ambil dianggap keliru. Kami akan melakukan perbaikan atau revisi isi buku tersebut pada cetakan berikutnya," tegas Dedi.

Belakangan, buku IPS kelas VI terbitan Yudhistira yang beredar di masyarakat diperdebatkan. Sebab, dalam buku karangan Sutoyo dan Leo Agung tersebut mencantumkam Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan, keberadaan buku tersebut sejak Selasa (12/12) pagi telah dihapus dari daftar BSE milik Kemendikbud. Selanjutnya, Muhadjir akan menelaah terlebih dahulu untuk melihat signifikansi masalah terkait buku tersebut.

"Kalau sebatas salah tulis, cukup diralat. Naskah buku itu kan bebas diunduh oleh siapa saja karena hak ciptanya sudah milik Kemendikbud," kata Muhadjir.

Hal ini memicu kemarahan warganet, mucul sebuah meme yang ajakan boikot Yudhistira. Salah satunya meme yang diunggah laman Keripik Pedas pada 14/12/2017 di facebook yang menuliskan.

Penerbit Yudhistira yang Cantumkan Yerusalem Ibukota Israel Minta Maaf, Tapi Tak Tarik Buku IPS.

Netizen:
Udah salah, sakiti hati umat Islam, ngeyel gak mau narik buku. Kita boikot saja bukunya! Setujuuu?

Pantauan Moslemcommunity.net, foto yang dinggah baru beberapa jam sudah dishare lebih dari 400 kali.


Banner iklan disini