Demi Balas Dendam, Ledakkan Bom Bunuh Diri di Surabaya. Bukan Soal Agama!

Polisi menyelamatkan bocah di lokasi ledakam bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018). (foto: twitter)

Moslemcommunity.net - Pelaku penyerangan bom di markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) dilakukan oleh satu keluarga.

Mereka menyerbu markas Polrestabes Surabaya menggunakan dua kendaraan roda dua.

Tiba di depan gerbang Mapolrestabes, mereka ditahan petugas untuk diperiksa.

Saat itu ada sebuah mobil Avanza yang juga diperiksa.

Tetapi tiba-tiba, blaar... bom yang dibawa oleh pengendara di belakang meledak dan melemparkan pengemudi dua motor tersebut.

Ajaib, seorang anak perempuan berinisial Ais yang dibonceng di motor bagian depan terlempar, tetapi langsung terbangun lagi.

Bocah ini tampak kebingungan mengetahui banyak mayat berserakan.

Petugas polisi yang ada di depan langsung mengamankan bocah itu dari lokasi kejadian.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan, bocah anak bomber yang selamat sudah dibawa ke Rumah Sakit.

Sementara empat pelaku bom bunuh diri semuanya tewas.

Ledakan ini juga melukai empat anggota polisi dan enam masyarakat sipil.

Berikut identitasnya: 

Dari Polri:

1.       Bripda M Taufan

2.       Bripda Rendra

3.       Aipda Umar

4.       Briptu Dimas Indra

Dari warga (pengunjung):

1.       Atik Budi Setya Rahayu

2.       Raden Adi Ramadan

3.       Ari Hartono

4.       Ratih Astri Rahmah

5.       Eli Ramida

6.       Ainur Rofik

Sementara untuk identitas pelaku sudah ada di tangan polisi. Kapolda Jatim Irjen Pol Mahfud Arifin hanya menyebutkan pelaku berinisial TM, berasal dari daerah Krukah, Surabaya.

Dengan kejadian di Polrestabes ini menambah jumlah korban meninggal dalam tiga ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo menjadi 21 orang.

Sebelumnya, di tiga gereja Surabaya ada 14 korban meninggal dunia, enam di antaranya pelaku.

Lalu, ada tiga pelaku meninggal dunia di ledakan Rusun Wonocolo, Sidoarjo.

Dan terakhir di Mapolrestabes Surabaya ada empat pelaku tewas saat meledakkan diri.

Dendam

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan sedereatn aksi teror di Surabaya dilakukan oleh Jamaah Ansarud Daulah (JAD) Cabang Surabaya. 

Motif serangan ini karena ada instruksi dari ISIS Sentral yang keberadaannya saat ini terdesak dan memerintahkan sel dunianya untuk bergerak. 

Selain alasan ini, pelaku juga marah setelah Ketrua JAD Iodonesia, Maman Abdurrahman ditangkap beberapa waktu lalu.

Maman sebelumnya ditangkap  karena kasus perencanaan dan pendanaan organisasi paramiliter bersenjara di Aceh. 

Maman sebenarnya sudah keluar penjara pada Agustus 2017 lalu, namun dia ditangkap lagi terkait perencanaan, pendanaan bom Thamrin 2016.

Setelah ditangkap, pucuk pimpinan JAD diserahkan ke Jainal Ansari. Namun belum lama ini Jainal ditangkap Mabes Polri.

Hal ini membuat kelompoknya memanas hingga nekat melakukan pembalasan. 

" Kerusuhan  di Mako Brimob tidak hanya makanan tidak boleh masuk dan keluarga. tetapi karena kejadian internasional serta upaya untuk melakukan pembalasan pasca ditangkapnya pimpinan mereka," tegasnya.

Tito memastikan serangan ini tidak ada kaitannya dengan masalah keagamaan, namun pemikiran-pemikiran yang menyalahgunakan ajaran. (tribunnews)

[http://news.moslemcommunity.net]
Banner iklan disini