Rasanya Adem, Bawang Merah Impor Tidak Laku Dijual di Pasar Tradisional

Ilustrasi bawang merah. ©2014 Merdeka.com/shutterstock/ORLIO

Moslemcommunity.net - Sempat rugi karena bawang merah impor tidak laku, pedagang di pasar tradisional di Jakarta Barat kini enggan menjual komoditi impor tersebut. Seminggu puasa, pasaran bawang merah lokal bertahan di kisaran Rp40.000 per kilogram. Lantaran mahal pedagang mencoba menjual bawang impor ternyata tidak laku.

"Bawang merah impor rasanya adem, jadi pembeli nggak minat dan memilih bawang merah lokal terutama dari Brebes meski lebih mahal," kata Jajang, pedagang di Pasar Mitra di Tambora, Rabu (23/5).

Mayoritas pedagang bawang dan komoditi pertanian lainnya di Pasar Mitra menjual dalam partai besar, tapi juga melayani eceran. Sehingga harganya lebih murah dibanding pasar tradisional lainnya. Sebagian besar pembelinya adalah pedagang untuk dijual kembali.

Jajang menjual bawang brebes yang dibandrol Rp40.000/kg. Sedangkan cabe merah besar (TW) Rp30.000/kg, cabe hijau besar Rp23.000/kg cabe hijau besar KW I Rp25.000/kg.

Pedagang lainnya menjual bawang dari Garut, Jawa Barat seharga Rp30.000/kg. Ukuran bawang khas Pasundan ini lebih besar dari bawang Brebes.

"Saya dah ogah jual bawang impor karena nggak laku. Lagipula sekitar dua tahun lalu ada larangan dari pemerintah supaya pedagang tidak lagi menjual bawang impor agar tidak merusak pasaran bawang lokal," kata Semy, pedagang.

Di kiosnya ia menjual cabe rawit hijau Rp25.000/kg, cabe rawit merah Rp25.000/kg, cabe merah keriting Rp27.000/kg. (hariansib)

[http://news.moslemcommunity.net]
Banner iklan disini