Biadab! Lagi dan Lagi, Israel Tembak Mati Paramedis di Gaza
Seorang demonstran Palestina terluka oleh serangan Israel dalam aksi Great March of Return. Foto/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Moslemcommunity.net - Pasukan Israel menembak mati dua orang, termasuk paramedis, dalam demo Great March of Return di Jalur Gaza, Palestina, hari Jumat. Sebanyak 121 orang lainnya terluka, termasuk 57 orang yang terkena tembakan peluru tajam.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengutuk keras pembunuhan terhadap petugas medis bernama Abdullah al-Qatati. Paramedis itu tewas ditembak saat bertugas di Rafah.
"Abdullah menawarkan diri dengan Lembaga Bantuan Medis untuk memberikan bantuan medis kepada orang-orang yang terkena dampak selama demo Great March of Return," kata pihak PRCS kepada Russia Today, Sabtu (11/8/2018).
Israel pernah dikecam masyarakat internasional ketika pasukannya menembak mati paramedis Gaza bernama Razan al-Najjar beberapa waktu lalu.
Dalam insiden hari Jumat, lima paramedis lain yang bertugas bersama Abdullah juga terluka. Sedangkan satu warga Palestina lain yang tewas ditembak pasukan Israel adalah Saeed Aloul.
Menurut data PRCS, 32 orang telah dirawat karena terkena tembakan gas air mata, termasuk delapan orang dengan luka bakar akibat terkena tabung gas air mata Israel.
Demo massal yang menyerukan warga Palestina kembali ke tanah mereka yang diduduki Israel digelar lagi di tengah meningkatnya serangan antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Dalam konflik antara sayap militer Hamas dan IDF, tiga warga Palestina di Gaza tewas pada Kamis dini hari, termasuk wanita hamil dan bayinya yang berusia 18 bulan. Mereka tewas oleh serangan udara Israel yang oleh IDF diklaim sebagai respons atas serangan sekitar 150 roket asal Gaza ke wilayah Israel selatan. (sindonews)
[http://news.moslemcommunity.net]