Duh! KPK Bongkar Brankas Walkot Blitar, Ternyata Ini Isinya
Foto: deliknews
Moslemcommunity - BLITAR- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kegiatan penggeledahan Rumah Dinas Walikota Blitar pada Selasa (4/9/2018) berakhir dengan dibawanya sebuah koper. Di mana sebelumnya penggeledahan petugas terlihat kesulitan hingga memanggil ahli kunci.
Penggeledahan itu berjalan cukup lama sekitar 4 jam mulai pukul 13.30 hingga pukul 17.30. Saat penggeledahan berjalan awak media dilarang mendekat dan hanya diperbolehkan melihat dari kejahuan di depan pagar rumah dinas.
Pada saat itu sempat terlihat seorang pria yang dikenal media ini seorang ahli kunci disekitaran Pasar Templek Kota Blitar dipanggil masuk. Tak lain untuk dimintai bantuan oleh KPK.
Lalu sekitar pukul 17.30 keempat anggota KPK keluar rumah tampak membawa sebuah brankas. Dan oleh KPK brankas ini dibawa masuk ke mobil yang dikendari Inova hitam nopol W 1218 PY tersebut.
Seusai itu rumah dinas ditutup dan dijaga kembali oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Blitar.
Pejabat Satpol PP, Kasi Ketertiban Umum (Tibum), Adam Bachtiar, yang mengamankan membenarkan baru saja yang datang merupakan KPK. Hanya dia enggan menceritakan detil barang apa saja yang diambil hanya dia membenarkan kalau KPK memanggil tukang kunci.
“Sepertinya tukang kunci KPK sendiri yang panggil saya tidak tahu dari mana, dan siapa orang itu,” ucap Adam Bachtiar.
Sedang daerah yang digeledah dia menunjukkan ruang pribadi atau tempat tidur Walikota Blitar, Samanhudi Anwar. Dan saat dilihat oleh awak media ruangan sudah tidak ada segel lagi dari KPK yang artinya barang bukti sudah dirasa cukup oleh KPK. (delik)
Sedangkan dilansir oleh detikcom, berikut isi beritanya:
Ternyata Ini Isi Brankas Walkot Blitar
KPK harus meminta bantuan tukang kunci untuk membongkar brankas Wali Kota Blitar nonaktif Samanhudi Anwar. Ternyata isi brankas hanya dokumen yang disebut KPK tidak terkait dengan perkara.
"Isi brankas tersebut dokumen yang kami pandang belum ada kaitan dengan perkara yang sedang ditangani. Karena dokumen tersebut tidak ada kaitan dengan kasus tentu tidak disita," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat diminta konfirmasi, Kamis (6/9/2018).
Brankas Wali Kota Blitar nonaktif itu dibuka saat tim KPK melakukan penggeledahan pada Selasa (4/9). Brankas ini sebelumnya sudah disegel tim KPK.
"Untuk membuka itulah dibutuhkan bantuan terkait kuncinya," kata Febri.
KPK menetapkan Samanhudi Anwar sebagai tersangka suap pengadaan barang dan jasa di Pemkot Blitar. Kasus dugaan suap ini terkait dengan ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama. (dtk)