Anak Amien Rais Anggap Jokowi Gak Paham Negara

Anak Amien Rais Anggap Jokowi Gak Paham Negara

Moslemcommunity - Serangan balik terus dilontarkan kubu oposisi usai Joko Widodo (Jokowi) mengungkap penguasaan ratusan ribu hektare lahan oleh Prabowo Subianto di Kalimatan Timur dan Aceh Tengah.

Pernyataan itu diungkap calon presiden nomor urut 01 itu pada debat pilpres yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, akhir pekan kemarin.

Kali ini giliran anak Amien Rais, Hanfi Rais yang ikut mengomentasi pernyataan Joko Widodo itu. Ia menyabut, Jokowi tidak menguasai hukum negara, khususnya soal agraria.


“Jadi kalau mengatakan Pak Prabowo memiliki tanah sekian hektare itu seperti yang di debat itu, dia sebenarnya enggak paham negara,” kata Hanafi, Selasa (19/2/2019).

Wakil Ketua Umum PAN ini yakin, tidak mungkin para pembantu Jokowi memberikan data-data yang salah.

Karena itu ia meyakini, kesalahan tersebut murni berasal dari pikiran mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Jadi secara mendasar kesalahan itu sudah berangkat dari pikirannya Jokowi sendiri,”

“Dia nggak paham soal tata kelola hutan, tidak paham soal tata kelola agraria. Jadi saya kira itu sumber masalahnya,” tutur Wakil Ketua Komisi I DPR ini.

Lebih lanjut, Hanafi menjelaskan bahwa Hak Guna Usaha (HGU) sama sekali berbeda dengan Hak Milik.

Jadi lahan ratusan ribu hektare itu bukan milik perorangan Prabowo melainkan perusahaan

“Bagi saya kesalahan itu justru yang paling mendasar ada di Jokowi sendiri, karena HGU itu bukan milik perseorangan kan,” tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra menuntut Joko Widodo meminta maaf secara terbuka kepada publik karena sudah menyampaikan data-data yang salah.

“Saya kira Pak Jokowi harus minta maaf dengan data itu,” kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019).

Pihaknya mengingatkan, bahwa debat pilpres lalu itu disaksikan langsung oleh jutaan pasang mata di seluruh Indonesia.

Dengan alasan itu, maka tidak boleh ada data-data bohong yang disampaikan ke publik.

“Jangan sampai kebohongan itu menjadi sebuah kebiasaan di dalam berbangsa dan bernegara,”

“Ini kan sebuah forum terhormat, forum terhormat dalam sebuah perdebatan tertinggi,” tegasnya.

Politisi yang juga Wakil Ketua DPR RI itu menilai, masyarakat Indonesia saat ini tengah membutuhkan data dan fakta yang sesuai terkait masalah yang dialami bangsa.

“Rakyat butuh tahu apa itu kebenaran. Yang jelas satu hal, soal kebakaran hutan udah jelas direvisi, berarti salah. Kebakaran hutan memang terjadi dan terjadi terus,”

“Dulu kan janjinya tidak ada lagi kebakaran hutan tahun 2015. Saya kira juga banyak janji janji yang lain,” pungkasnya.
Banner iklan disini