Nanik S Deyang: Capres 1 Gagal Total, Ingin Jebak Soal ‘Unicorn’

Nanik S Deyang: Capres 1 Gagal Total, Ingin Jebak Soal ‘Unicorn’

Moslemcommunity - USAI debat saat menuju ruang istirahat Pak Prabowo berjoget-joget. “Tadi aku mungkin mau dijebak pertanyaan unicorn,” katanya sambil terkekeh.

Menurut Pak PS ia sengaja bertanya balik, utk memastikan kata yg diucapkan Bapak sebelah, karena yg diucapkan Bapak itu gak jelas.


Di dampingi Presiden PKS Pak Sohibul Iman dan Ketua Majelis Syuro, Ustad Salim Segaf , dan beberapa tokoh lain ( tdk terlihat difoto) Pak Prabowo yg mengerinkan keringat dengan melepas jasnya, karena dihimpit banyaknya orang yg mau berfoto , usai debat nampak lepas, bahkan banyak tertawa terbahak -bahak.

Pak Prabowo bercerita, bagaimana dia tdk mengerti bisnis Unicorn, lha wong empat hari sebelum debat ia didatangi CEO salah satu dari empat perusahaan besar Unicorn yg disebut Pak Petahana itu.

“Ada untungnya saya bertemu CEO perusahaan Unicorn itu, jadi aku ngerti banyak,” ujarnya sembari terawa riang.

Saat bertemu CEO tersebut, Pak Prabowo mendengarkan keluhan CEO perusahaan Unicorn itu, berkait dengan masalah rencana pemerintah memungut biaya pajak usaha bisnisonline.

Pak Prabowo juga fasih bercerita soal sahan -saham perusahaan2 Unicorn di Indonesia yg semua dimiliki asing, bahkan 80 persen yg dijual juga merupakan produk impor.

Hal -hal itulah yg membuat Pak Prabowo tdk gegabah dalam berbicara bisnis Unicorn di Indonesia. Meski dia menyadari bahwa bisnis itu memang bisnis masa depan utk semua negara. ” Kita kembangkan, tapi yg paling penting kita perbaiki kondisi ekonomi rakyat dulu,” kata Pak Prabowo.

Dia juga berharap suatu saat lebih banyak produk dalam negeri yg dijual, dan perusahaan -perusahaan Unicorn itu juga sahamnya dimiliki anak2 bangsa. Jangan sampai perusahaan itu ada di Indonesia, tapi sahamnya dimiliki asing, karena mereka hanya mengincar pasar kita yg menggiurkan.

Jadi jangan dikira Pak Prabowo tdk tau soal Unicorn ya? Salah alamat kalau jebak Pak Prabowo dng bisnis yg banyak menggunakan istilah berbahasa Inggris ini. (*)

Penulis: Nanik S Deyang
Banner iklan disini