Tuduh Rocky Dungu Matematika, Jawaban Profesor Ekonomi Bikin Penuduh Mati Kutu
Moslemcommunity - Seorang netizen dengan percaya diri menyatakan bahwa Rocky Gerung merupakan kampret yang susah nyambung saat diajari ilmu ekonomi dan matematika. Sayangnya, tuduhan netizen ini dipatahkan oleh seorang doktor.
Sang doktor ahli ilmu ekonomi dan mantan Menteri Keuangan ini berhasil membuat penuduh Rocky mati kutu. Tak berkutik.
"Rocky justru memiliki logika dan pemahaman yg baik sekali soal matematik." jawab M Chatib Basri melalui akun twitternya, Rabu (6/2/19).
Sang Doktor yang juga peneliti ini menejelaskan bahwa Rocky Gerung pernah mengenyam pendidikan teknik dan piawai menulis paper terkait ilmu ekonomi dan matematika.
"Dia pernah di fakultas teknik. Th 1990 an saya bersama @rockygerung dan Alm. Dr. Sjahrir pernah menulis paper soal kemiskinan dan pemerataan. Itu mungkin awal ide Amartya Sen coba diterapkan disini." tegasnya.
Menanggapi penjelasan Chatib, netizen mengaku prihatin dengan @OilGas170845 yang menuduh Rocky kampret dan tidak memahami ilmu ekonomi serta matematika.
"Niat hati ingin nyinyir, eh kena skak mat."
"Kok diem bro @OilGas170845? Sakit ya nyinyirin gak sesuai ekspektasi?"
"Mensyen orang yang salah. Harusnya mensyen ke Abu Janda."
"Makjleb. Kalau gua mah langsung tutup akun kalau diginiin."
Sebelumnya, seorang netizen dengan akun @OilGas170845 mention akun Dr Chatib Basri dan mengadukan kedunguan Rocky Gerung. Sayangnya, mention tersebut salah sasaran karena Rocky pernah satu fakultas bersama Chatib Basri.
"Bang @ChatibBasri... Kalau kampret model bung @rockygerung susah diajarin ilmu ekonomi dan matematik, maklum dia bukan anak teknik dan ekonomi." cuit @OilGas170845
Namun cuitan tersebut sudah dihapus oleh pemilik akun. [Tarbawia/bet]
Eh Cuitan langsung dihapus :D
Rocky justru memiliki logika dan pemahaman yg baik sekali soal matematik. Dia pernah di fakultas teknik. Th 1990 an saya bersama @rockygerung dan Alm. Dr. Sjahrir pernah menulis paper soal kemiskinan dan pemerataan. Itu mungkin awal ide Amartya Sen coba diterapkan disini https://t.co/5UBHqr8gOw— M. Chatib Basri (@ChatibBasri) 7 Februari 2019