Bupati SIntang Bingung, Harga Karet Di Indonesia Rp 4.500/Kg, di Malaysia Rp 15.000/kg

Harga karet ditingkat petani saat ini turun cukup drastis, hal ini dikeluhkan Bupati Sintang, Kalimantan Barat, Milton Crosby. Dia meminta pemerintah pusat melakukan langkah-langkah untuk menyelamatkan nasib petani lokal.

Milton menyampaikan hal itu disela-sela kunjungan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, di Kota Pontianak, Kalbar. Menurut Milton harga karet Indonesia saat ini hanya Rp 4.500/kg jauh di bawah harga karet Malaysia, Vietnam dan Thailand yang bisa di atas Rp 15 ribu/kg.

"Kita susah bersaing dengan mereka (negara luar), karena kalau kita mau ekspor karet mentah ke Eropa mereka minta lisensi. Sedangkan kita kalau mau punya lisensi harus ambil di Malaysia," ucap Milton, di Kantor Gubernur Kalbar, Pontianak, Jumat (5/6/2015).

Milton meminta pemerintah pusat supaya membangun pabrik pengolahan karet di Kalimantan. Hal itu diperlukan supaya Indonesia tidak menjual karet mentah melainkan karet yang sudah diolah.

"Misalnya pabrik ban, kan bagus tuh. Jadi pemerintah bisa punya ban lalu bisa terapkan peraturan kalau kendaraan TNI atau Polisi harus pakai ban buatan Indonesia," ucap Sintong di depan Direktur Energi Bappenas, Josaphat Rizal Pramana.

Milton mengatakan, bila tidak ada langkah konkret pemerintah, maka dipastikan Indonesia hanya mampu menjual bahan mentah ke luar negeri saja. Sedangkan harga karet dunia sifatnya fluktuatif beda bila karet tersebut sudah dilah menjadi barang jadi.

"Kalau tidak ada langkah ya kita cuma bisa jadi bangsa pembeli, padahal apa yang dibeli bahan mentahnya dari Indonesia," ucapnya [detik]


Banner iklan disini