Miras Oplosan di Jogjakarta, Sudah 26 Orang Tewas
Korban miras oplosan maut di Yogyakarta terus bertambah. Korban tewas akibat miras yang diracik oleh pasutri SK dan SB sudah 26 orang, ini dalam kurun waktu satu pekan terakhir.
"Sampai hari ini jumlah korban yang tewas akibat mengkonsumsi miras oplosan mencapai 26 orang," ujar Kapolres Sleman, AKBP Yulianto, Senin 8 Februari 2016.
Hasil pemeriksaan dari sejumlah korban yang selamat dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit mereka memang mebenarkan minum miras oplosan hasil racikan SK dan SB yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Hampir semua miras oplosan yang diminum bersama-sama itu berasal dari racikan SK dan SB,"jelasnya.
Mantan Kapolres Kulonprogo ini mengatakan, hasil pemeriksaan dari balai POM Yogya dipastikan akan selesai besok. Nantinya akan diketahui apa saja sebenarnya yang terkandung dalam minuman oplosan itu. Selain itu pemeriksaan sampel darah, urine, dan muntahan milik korban juga akan segera diselesaikan laboratorium forensik Semarang. Ini untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Kita minta dipercepat, biar segera tahu penyebabnya apa," katanya.
Polisi juga sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti yang ada di rumah peracik miras oplosan di Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman. Dari olah TKP tersebut ditemukan sejumlah bahan untuk meracik minuman tersebut. Bahan-bahan tersebut seperti satu galon fermentasi salak, obat anti serangga atau anti nyamuk, cairan anti pegal, bubuk warna putih yang masih belum dapat diidentifikasi, satu bungkus tawas, dua botol sisa minuman, dua buah gelas berisi cairan coklat yang masih belum dapat diidentifikasi jenisnya, serta satu bungkus besar tembakau dan alat pengemas.
Belasan korban hingga saat ini masih dirawat di berbagai rumah sakit di Yogyakarta. Polisi mengamankan dua pasangan suami istri. Yaitu MT dan PY penjual miras asal Sayegan. Keduanya sebagai penjual bukan peracik. Sedangkan pasutri SK dan SB merupakan peracik sekaligus pedagang miras oplosan. [viva.co.id]