Orang-orang seperti Ulil bukannya mengambil pelajaran dari Adzab Allah, tapi sibuk membodohi diri sendiri!


Pertama : Masalah turun tidaknya azab adalah hak prerogatif Allah SWT. Tidak turunnya azab pada LGBT yang jumlahnya jauh lebh banyak saat ini dibanding saat kaumnya nabi Luth, bukan kemudian berarti bahwa kejadian yang menimpa kaum nabi Luth itu sesuatu yang kebetulan, atau itu sebenarnya bukan azab atas perbuatan maksiat mereka melainkan karena hal lain. Ini semata teletak pada kehendak Allah SWT yang tiada seorangpun yang bisa memprediksinya, apalagi memaksakannya. Kedua : Azab yang menimpa kaum-kaum terdahulu, turun sebagai opsi terakhir, karena tidak ada kekuatan apapun di bumi yang bisa menghentikan kemaksiatan tersebut. Para utusan Allah sudah berupaya maksimal namun tidak mendatangkan hasil. Maka selama masih ada kemungkinan ada kekuatan di bumi untuk menghentikan perbuatan maksiat itu, besar kemungkinan azab pemusnahan total itu tiak akan dipilih Allah SWT.

Saat ini di muka bumi ini ada 1,6 milyar umat muslim yang merupakan seperempat dari populasi manusia di bumi ini. Umat muslim ini merupakan kekuatan besar yang berpeluang untuk menghentikan kemaksiatan LGBT yang jumlahnya masih dalam angka jutaan. Inilah amanah di pundak umat muslim, sebagaimana amanah di pundak para nabi untuk menghentikan kemaksiatan dengan kekuatan ataupun lisan. Jadi, tidak turunnya azab, bisa jadi karena Allah SWT melihat dan masih punya harapan kemaksiatan itu bisa dihilangkan oleh kekuatan umt Islam di muka bumi ini. Kekuatan umat Islam inilah harapan terakhir di bumi yang bisa membuat Azab dari Allah SWT tidak jadi turun. Karenanya, umat harus bersatu, karena secara hitungan angka memang bisa untuk menghilangkan kemaksiatan ini. Jangan malah ada yang menjadi pendukung atau setidaknya pembela LGBT ini.

Ringkasnya begini. Jika umat Islam bersatu menegakkan syariah dan Khilafah yang menerapkan syariat Islam dengan kaaffah, maka LGBT ini insyaAllah akan bisa dihilangkan. Dan kelompok yang menyeru untuk penegakan syariah dan Khilafah itu saat ini ada di hampir seluruh negeri-negeri muslim. Jadi peluang umat Islam untuk menghilangkan kemaksiatan ini sangat beralasan dan cukup besar. Persoalan kini tergantung pada adanya kemauan atau tidak dari umat Islam itu sendiri.

Ketiga : Dalam al-Qur'an, Allah SWT ketika menceritakan azab yang menimpa kaum-kaum yang dilaknat Allah ini, menyampaikan bahwa kisah-kisah mereka itu adalah sebagai pelajaran bagi umat setelahnya. Itu bukanlah maksudnya hanya pelajaran bahwa kalau ada LGBT pasti akan ada azab seperti Sodom. Tidak. Pelajaran terpenting dari kisah-kisah itu adalah agar manusia tahu dengan jelas betapa besar kemurkaan Allah SWT bagi perilaku maksiat mereka.

Perkara siksa, sudah pasti Allah SWT menyiapkan bagi mereka di akhirat kelak. Azab di bumi hanya untuk pelajaran bagi manusia agar sadar dir, dan tahu diri. Maka orang yang mengambil pelajaran dari kisah-kisah ini, insyaAllah akan selamat, sementara orang-orang seperti Ulil ini yang bukannya mengambil pelajaran, tapi sibuk membodohi diri sendiri, bakal mendapat celaka besar.

Wallahu a'lam. [Sumber: Ustadz Syarif Tahrir/Facebook]


Banner iklan disini