Ustadz Ahmad Al-Habsyi: Ingin Dibenci di FB, Tulislah tentang Jihad – Khilafah – Haq – Mujahidin
Akhir-akhir ini, sosial media (sosmed) tak dipungkiri lagi telah menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat untuk curhat dan menyalurkan segala apa yang ada didalam kepalanya maupun apa-apa yang ada didalam isi hatinya.
Salah satu sosmed yang menjadi pilihan masyarakat dan umat Islam adalah Facebook (FB) dan Twitter. Bagi masyarakat awam, FB dan Twitter kebanyakan dijadikan sebagai sebuah perantara untuk menumpahkan segala “unek-unek” yang dirasakan dan apa yang dilihatnya.
Sementara itu bagi umat Islam, khususnya aktivis dakwah dan jihad, FB dan Twitter lebih banyak dijadikan sebagai sarana dakwah dan menyebarkan ilmu serta materi keIslaman. Selain itu, tak sedikit pula para aktivis jihad dan para mujahidin menjadikan FB dan Twitter sebagai sarana untuk mempublikasikan aksi jihadnya.
Akhirnya, tak sedikit pula aktivis dakwah dan jihad yang akun FBnya diblokir atau di banned oleh otoritas FB karena dianggap telah memuat ajakan “kekerasan” yang ada didalam publikasi amaliyah jihadi, baik berupa tulisan maupun rilisan dalam bentuk video.
Terkait fenomena hal itu, dai kondang ibukota Jakarta, ustadz Ahmad Al-Habsyi menyatakan bahwa jika ingin mendapatkan sebuah kepopuleran di FB, maka postinglah status-status mengenai 4 hal dan jika ingin dibenci FB maka postinglah 4 hal pula. Berikut ini postingan ustadz Al-Habsyi yang ditulis pada 19 Februari 2015 dalam akun FB pribadinya, ustadz Ahmad Al-Habsyi :
Ingin populer di Facebook? Tulislah mengenai:
1) Pernikahan
2) Lelucon
3) Pembicaraan manis
4) Cinta
Ingin dibenci di Facebook? Tulislah mengenai:
1) Jihad
2) Khilafah
3) Haqq
4) Mujahidin
Biar bagaimanapun, kebenaran selalu pahit dan pembenci akan benci selamanya. Jangan pernah menyerah mengatakan kebenaran! silahkan share – “Ustadz Ahmad Al-Habsyi”. [GA/panjimas.com/Ustadz Ahmad Al-Habsyi]
[beritaislamterbaru.org]
Posting Komentar untuk "Ustadz Ahmad Al-Habsyi: Ingin Dibenci di FB, Tulislah tentang Jihad – Khilafah – Haq – Mujahidin"