Aneh Keluar Asap Dari Dalam Tanah Warga Aceh
Warga Desa Bireum Rayeuk, Kecamatan Bireum Bayeun, Aceh Timur, heboh karena tanah mereka setiap hari mengeluarkan asap. Tanah yang mengeluarkan asap itu seluas 300 meter persegi.
Polisi pun turun ke lokasi yang berjarak 1 kilometer dari jalur lintas nasional Medan – Banda Aceh.
Kabag Ops Polres Langsa, Kompol Jatmiko, Senin (4/4/2016) menjelaskan, awalnya Polsek Bireuem Bayeun menerima laporan dari masyarakat ada sebidang tanah yang setiap waktu mengeluarkan asap.
“Kita sudah koordinasi dengan Pemerintah Aceh Timur. Bahkan tim Dinas Pertambangan dan Energi Aceh sudah datang mengecek ke lokasi, diduga ada batu bara dengan unsur rendah di lahan itu, sehingga mengeluarkan asap terus-menerus,” jelas Jatmiko.
Menurut Jatmiko, batu bara yang terbakar di lahan itu menghasilkan karbon dioksida dengan kadar yang sangat tinggi di atas 40 persen.
“Kami imbau warga jangan mendekat ke lahan itu. Karena sangat berbahaya, mengandung bara api,” terangnya.
Polisi bersama Pemerintah Aceh Timur menunggu tindak lanjut dari hasil kunjungan Dinas Pertambangan dan Energi Aceh.
“Rekomendasi dinas pertambangan akan menentukan langkah yang akan diambil pemerintah terkait lahan itu,” ujarnya.
Saat ini, sambung Jatmiko tanah di lokasi itu sudah mulai amblas. Sedangkan tumbuhan seperti rumput dan aneka pohon sudah mulai mati.
“Kita imbau agar warga jangan sembarangan ke lokasi itu. Harus hati-hati,” pungkasnya.[kompas]
Polisi pun turun ke lokasi yang berjarak 1 kilometer dari jalur lintas nasional Medan – Banda Aceh.
Kabag Ops Polres Langsa, Kompol Jatmiko, Senin (4/4/2016) menjelaskan, awalnya Polsek Bireuem Bayeun menerima laporan dari masyarakat ada sebidang tanah yang setiap waktu mengeluarkan asap.
“Kita sudah koordinasi dengan Pemerintah Aceh Timur. Bahkan tim Dinas Pertambangan dan Energi Aceh sudah datang mengecek ke lokasi, diduga ada batu bara dengan unsur rendah di lahan itu, sehingga mengeluarkan asap terus-menerus,” jelas Jatmiko.
Menurut Jatmiko, batu bara yang terbakar di lahan itu menghasilkan karbon dioksida dengan kadar yang sangat tinggi di atas 40 persen.
“Kami imbau warga jangan mendekat ke lahan itu. Karena sangat berbahaya, mengandung bara api,” terangnya.
Polisi bersama Pemerintah Aceh Timur menunggu tindak lanjut dari hasil kunjungan Dinas Pertambangan dan Energi Aceh.
“Rekomendasi dinas pertambangan akan menentukan langkah yang akan diambil pemerintah terkait lahan itu,” ujarnya.
Saat ini, sambung Jatmiko tanah di lokasi itu sudah mulai amblas. Sedangkan tumbuhan seperti rumput dan aneka pohon sudah mulai mati.
“Kita imbau agar warga jangan sembarangan ke lokasi itu. Harus hati-hati,” pungkasnya.[kompas]