Remaja Bangka 15 Tahun Disetubuhi 10 Pemuda, di Beltim Warga Belinyu Setubuhi 4 Bocah SD

Korban saat melapor kasus pemerkosaan yang dialaminya ke Polresta Palembang.
Korban saat melapor kasus pemerkosaan yang dialaminya ke Polresta Palembang. 

Maraknya kasus kejahatan seksual berupa pemerkosaan di tanah ternyata terjadi juga di Bangka Belitung.

Di Sungailiat, Bangka, dikabarkan seorang gadis remaja berusia 15 tahun diperkosa secara bergilir oleh 10 pemuda.

Sedangkan di Belitung Timur, seorang buruh serabutan asal Kutopanji, Belinyu mencabuli empat bocah perempuan.

Enam dari sepuluh pemuda pelaku pemerkosaan gadis di bawah umur sebut saja namanya Bunga itu sudah ditangkap Tim Buru Sergap (Buser) Polres Bangka. Sedangkan empat sisanya masih dalam pengejaran aparat kepolisian.

Sebelumnya, diberitakan Bangka Pos Group, edisi Sabtu (21/5) lalu, Tim Buser Sat Reskrim Polres Bangka menangkap seorang pemuda berinisial JS alias PT (21). Penangkapan terjadi tengah malam, Kamis (19/5) di Warnet Simpang Pelabuhan Sungailiat.

Ketika itu, JS alias PT disergap atas tuduhan melarikan gadis bawah umur, sekaligus menyetubuhinya. Namun faktanya, tak hanya JS alias PT yang pernah berhubungan badan dengan korban.

Alhasil, satu persatu pelaku digulung, menyusul JS alias PT yang lebih dulu mendekam di balik jeruji besi Mapolres Bangka.

Enam dari 10 pelaku yang berhasil ditangkap Tim Buser Satreskrim Polres Bangka, masing-masing Tersangka JS alias PT (tangkapan pertama), JP alias JF, AS alias AC, RA alias RC (tersangka bawah umur), YS alias YK (tersangka bawah umur) dan AD (tangkapan kemarin, Selasa, 24/5).

Kapolres Bangka AKBP Sekar Maulana dikonfirmasi Bangka Pos Group, Selasa (24/5) malam mengatakan kasus ini sedang diproses oleh Penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Bangka. Renacananya kasus ini baru akan diekspos pada Rabu (25/5) hari ini.

"Kasusnya masih pengembangan," kata Kapolres.

Incar pelajar SD

Sementara di Belitung Timur (Beltim) seorang anak perempuan berinisial PN (9) yang baru duduk di bangku kelas 3 SD diduga menjadi korban kekerasan seksual. Pelakunya adalah seorang buruh serabutan asal Desa Kutopanji, Kecamatan Belinyu, Bangka.

Dalam gelar perkara yang dipimpin Kapolres Beltim, AKBP Nono Wardoyo di Aula polres Beltim, Selasa (24/5) kemarin, diungkapkan bahwa tersangka berinsial WG (29) ditangkap pada Senin (23/5) lalu di Kecamatan Gantung.

Nono menyebut, pencabulan itu terjadi pada Senin (25/4) pagi sebulan yang lalu. Saat itu, dari Kabupaten Belitung, WG mendatangi sekolah tempat PN belajar pagi-pagi menggunakan sepeda motor rental. Sebelumnya, WG diketahui menginap di sebuah penginapan di Tanjungpandan.

Saat berada di lokasi, WG melihat dua anak perempuan, yakni Madu dan korban berinisial PN. "Pelaku menghampiri korban (dua anak targetnya) dan membujuk korban untuk mengajak pergi. Madu menolak, namun korban PN mau diajak karena bujuk rayu," kata Nono.

Setalah berhasil membujuk Bunga, pelaku membawa korban menggunakan sepeda motornya ke kawasan semak-semak di Dusun Libut, Desa Sukamandi, Kecamatan Damar. Di sanalah pelaku melakukan perbuatan bejatnya dengan cara mengancam akan membunuh korban jika keinginannya tak diikuti.

"Di semak-semak tersebut, pelaku kemudian memaksa dan mengancam korban. Sebelumnya memaksa membuka celana korban dan celana pelaku, lalu memaksa korban dan mencabulinya. Korban diancam dibunuh dan menuruti keinginan pelaku," ucap Nono

Nono melanjutkan, aksi bejat tersebut dilakukan selama sekitar satu menit. Setelah menyudahi perbuatan bejatnya, WG mengantarkan kembali Bunga ke sekolahnya. Bunga kemudian melapor kepada ibunya yang langsung melaporkan kepada kepolisian.

"Pelaku berhasil kami tangkap pada 23 Mei oleh jajaran Satreskrim Polres Beltim di salah satu wilayah Kecamatan Gantung," ujar Nono.

Cabuli empat bocah

Nono mengatakan, berdasarkan hasil pengembangan penyidikan pihaknya, pelaku kemudian mengakui sudah tiga kali perbuatan cabul tersebut kepada tiga korban berbeda lainnya. Seorang korbannya yang lain dinyatakan sudah melapor, Senin (23/5) malam kemarin.

"Korban (lain) dalam kondisi traumatis dan menyatakan bahwa WG adalah pelakunya. Jadi pelaku sudah melakukannya sekitar empat kali. Tiga kali di Kecamatan Gantung, dan satu kali di kecamatan Damar. Saat ini kami sedang melakukan penyidikan terhadap dua korban lainnya sesuai yang sudah diakui pelaku," kata Nono. (fly/M3)
Banner iklan disini