Eno Parihah Juga Disalahkan. Polisi Sebut, Kejahatan Keji itu tidak Terjadi Kalau...
Tidak semua orang membela Eno Parinah (19), gadis cantik yang diperkosa dan dibunuh secara sadis dengan memasukkan gagang cangkul ke dalam kemaluannya hingga tembus ke hati dan paru. Beberapa orang justru mencibir Eno Parinah. Sebab, peristiwa tragis itu dianggap tidak akan terjadi jika Eno Parinah tidak membuat para pelaku sakit hati.
Bahkan, polisi yang menangani kasus tersebut juga menyalahkan Eno Parinah. Menurut polisi, selama ini media massa hanya memperlihatkan sisi kekejaman tiga tersangka, yakni RA (16), Rahmat (24) dan Imam (24).
Padahal, Eno Parinah juga patut disalahkan dalam kasus pembunuhan sadis di mess pabrik plastik di Jatimulya, Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, itu. “Kita harusnya melihat tersangka nekat membunuh dan memerkosa itu karena adanya ucapan korban yang menyakiti hati mereka. Seperti (pelaku) RA ini yang sakit hati dihina jelek sama korban. Itu kan seperti mulutmu harimaumu,” ujar Kasat Binmas Polrestro Jakarta Barat, AKBP Lilik Hariati, kepada wartawan, Senin (23/5/2016).
Menurutnya, sikap korban semasa hidup yang kerap menghina para tersangka dinilai tidak beretika. Selain itu, faktor media sosial juga sangat berpengaruh menjadi penyebab peristiwa kejam tersebut.
Mengingat, saat ini masyarakat dapat dengan mudah mengakses konten berbau pornografi. “Untuk pemerkosaan dan pencabulan yang sering terjadi itu kan karena mereka mungkin sering menonton video porno.
Berawal dari hal yang dianggap biasa, lalu apapun akan dilakukan untuk menyalurkan hasratnya,” tutur Lilik, seperti dilansir rmol. Rencananya, pihak Polrestro Jakbar akan menggelar diskusi dengan masyarakat sekitar sebagai langkah preventif terjadinya kasus serupa. Dalam diskusi itu, kepolisian akan melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia serta Unit PPA Sat Reskrim Polrestro. fajar.co.id