Yusril : “Pekerja Dari Negara China Merampas Kesempatan Kerja Rakyat Kita Sendiri”
Jakarta,15 Juli 2016 – Pemerintah RI membebaskan visa kepada banyak negara dengan alasan untuk meningkatkan arus wisatawan.
Negara-negara yang tergolong miskin dan cenderung meninggalkan negaranya karena alasan politik dan ekonomi juga diberi bebas visa.Negara-negara Afrika dan Asia Selatan, China, Myanmar dan lain-lain diberi bebas visa, tanpa perhitungkan dampak sosial dan politiknya bagi negara kita6. Syarat spt itu harusnya ditolak karena Indonesia akan dibanjiri pekerja China yang merampas kesempatan kerja rakyat kita sendiri— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) 15 Juli 2016
Kini imigran gelap yang datang menggunakan fasilitas bebas visa mulai memusingkan kita.Kesalahan kita yang lain juga menyetujui masuknya pekerja China sebagai bagian dari syarat investasi dan pinjaman pemerintah kepada China,ungkap Yusril Ihza Mahendra yang akrab di sapa YIM ini.
Syarat seperti itu harusnya ditolak karena Indonesia akan dibanjiri pekerja China yang merampas kesempatan kerja rakyat kita sendiri.Pekerja China yang konon akan datang sampai 10 juta itu jelas tidak mudah untuk dikontrol. Sebagian besar mereka pasti takkan kembali ke China.Kedatangan pekerja asing yang begitu besar dapat menimbulkan persoalan sosial, politik, ekonomi dan keamanan dalam negeri,tegas pakar hukum tata negara tersebut.
Pemerintah harus mengkaji ulang kebijakan membolehkan datangnya pekerja asal China ini demi kedaulatan bangsa dan negara kita.
Kepentingan nasional dan kepentingan rakyat kita sendiri adalah di atas segala kepentingan yang lain,tutup pakar hulum tata negara tsb.