Denny Siregar: Maksudnya Tarawih Instagramable Itu Apa Ya Sandiaga Uno? Mau Ibadah Apa Mau Selfie?

Ilustrasi Salat Tarawih.(google)

Moslemcommunity.net - Denny Siregar turut menanggapi rencana pelaksanaan salat tarawih di Monas, Jakarta.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Senin (21/5/2018).

Denny Siregar menanyakan maksud dari rencana tersebut, lantaran Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan jika ide tersebut hadir karena spot tarawih yang dinilai indah, atau Instagram-able.

Denny Siregar mengatakan maksud dari reencana tersebut apa? Ibadah atau selfie?.

@Dennysiregar7: Maksudnya tarawih supaya instragamable itu apa ya @sandiuno ? Mau ibadah pa mau selfie ?

Postingan Denny Siregar (Capture/Twitter)

Diberitakan sebelumnya, Sandiaga Uno sempat menggulirkan wacana untuk menggelar salat tarawih bersama di Monas pada Sabtu (26/5/2018) mendatang.

Meski demikian, rencana tersebut harus batal lantara ide tersebut ditolak oleh beberapa ulama dengan melihat pertimbangan yang matang.

Awalnya, Sandiaga Uno mengaku menurutnya tarawih di Monas terlaksana, maka akan ada kebersamaan yang terjalin.

Sementara itu, sejumlah ulama mengungkapkan ada banyak kerugian yang bisa timbul akibat salat yang digelar di Monas ini.

Sehingga, berdasarkan diskusi yang juga dilakukan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan, akhirnya rencana salat bersama itu akan dipindahkan ke Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat.

Hal tersebut disampaikan dengan oleh Anies Baswedan di Balaikota Jakarta, setelah mengikuti saran dari para ulama yang sebelumnya mengkritik rencana Pemerintah Provinsi DKI menggelar kegiatan ibadah itu di Monas.

"Kita mendengar apa yang disampaikan ulama, dan dalam urusan ibadah, urusan agama merujuk kepada para ulama," terang Anies, Senin (21/5/2018), dikutip Tribunnews.

Anies Baswedan sendiri mengatakan jika pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Masjid Istiqlal terkait rencana ini.

Masjid Istiqlal sendiri dipilih lantaran lokasinya yang berada di pusat kota sehingga mudah dijangkau oleh warga.

"Jumlah jamaahnya mungkin banyak, masjid yang posisinya terjangkau di tengah-tengah, makanya menggunakan Istiqlal," ungkap Anies Baswedan.

Anies Baswedan mengaku jika Pemprov DKI akan patuh dan menuruti pandangan ulama, terlebih menyangkut ibadah.

Di mana memang lebih baik menyelenggarakan tarawih akbar di tempat yang sesuai.

"Jadi kita taat pada apa yang menjadi pandangan para ulama apalagi ini menyangkut urusan ibadah.

Ini bukan urusan yang lain, kalau soal ibadah kita ikut kepada pedoman-pedoman yang digariskan para ulama," imbuh Anies Baswedan. (tribunnews)

[http://news.moslemcommunity.net]
Banner iklan disini