Yusril: #GantiPresiden2019 adalah Aspirasi Sah Tak Ada yang Boleh Melarang
Yusril Ihza Mahendra. (foto: turnbackhoax)
Moslemcommunity.net - Ketua Umum Partai Bulan Bintang berikan tanggapan gerakan #2019GantiPresiden.
Pantauan TribunWow.com, tanggapan tersebut diberikan saat ia mengisi tabligh akbar dan istighosah di Alun-alun Pandeglang, Banten, Minggu (6/5/2018).
Dilansir dari kicauan Yusril di akun Twitter pribadinya, Yusril berbicara di depan 10 ribu masyarakat yang ada.
Ia menegaskan jika gerakan #GantiPresiden2019 bukanlah sesuatu yang salah.
Gerakan tersebut dinilai Yusril sebagai gerakan yang sah dan konstitusional.
Tak ada orang yang bisa menyalahkan gerakan tersebut.
"Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra berorasi di hadapan 10 ribu massa di Alun2 Pandeglang, Banten, Minggu sore 6/5/2018.
Yusril menegaskan kata2 atau tulisan “Ganti Presiden 2019” adalah aspirasi yang sah dan konstitusional, sehingga tidak bisa dilarang oleh siapapun," tulis Yusril.
Netter yang membaca kicauan tersebut memberikan tanggapannya.
@agusRihando: Ganti sama siapa bang?
@just_mywin: Bantu hentikan sweeping kaos nya pak.
@musashi-masabi: Fokus di pemilu legislatif kang, jangan ribut di pilpres dulu, salah langkah PBB bisa hilang, gak punya taring dah.
Gerakan #2019GantiPresiden merupakan gerakan yang diprakasi oleh Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.
Gerakan tersebut baru saja melaksanakan deklarasi nasional, pada Minggu (6/5/2018) di sisi selatan kawasan Monumen Nasional.
Dalam aksi tersebut relawan yang sudah bergabung mengikuti deklarasi #2019GantiPresiden yang dibacakan oleh Mardani.
Sebelumnya, salah satu relawan mengatakan jika aksi deklrasi tersebut merupakan latihan kampanye pilpres 2019.
"Sebenarnya aksi-aksi #2019GantiPresiden adalah latihan kampanye saja. Kampanye kan masih lama, ini sekarang latihan saja," ujar Mustofa Nahrawardaya dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5/2018), dikutip Kompas.com. (tribunnews)
[http://news.moslemcommunity.net]
Moslemcommunity.net - Ketua Umum Partai Bulan Bintang berikan tanggapan gerakan #2019GantiPresiden.
Pantauan TribunWow.com, tanggapan tersebut diberikan saat ia mengisi tabligh akbar dan istighosah di Alun-alun Pandeglang, Banten, Minggu (6/5/2018).
Dilansir dari kicauan Yusril di akun Twitter pribadinya, Yusril berbicara di depan 10 ribu masyarakat yang ada.
Ia menegaskan jika gerakan #GantiPresiden2019 bukanlah sesuatu yang salah.
Gerakan tersebut dinilai Yusril sebagai gerakan yang sah dan konstitusional.
Tak ada orang yang bisa menyalahkan gerakan tersebut.
"Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra berorasi di hadapan 10 ribu massa di Alun2 Pandeglang, Banten, Minggu sore 6/5/2018.
Yusril menegaskan kata2 atau tulisan “Ganti Presiden 2019” adalah aspirasi yang sah dan konstitusional, sehingga tidak bisa dilarang oleh siapapun," tulis Yusril.
Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra berorasi di hadapan 10 ribu massa di Alun2 Pandeglang, Banten, Minggu sore 6/5/2018. Yusril menegaskan kata2 atau tulisan “Ganti Presiden 2019” adalah aspirasi yang sah dan konstitusional, sehingga tidak bisa dilarang oleh siapapun. pic.twitter.com/XZCyr4DyAv— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) May 6, 2018
Netter yang membaca kicauan tersebut memberikan tanggapannya.
@agusRihando: Ganti sama siapa bang?
@just_mywin: Bantu hentikan sweeping kaos nya pak.
@musashi-masabi: Fokus di pemilu legislatif kang, jangan ribut di pilpres dulu, salah langkah PBB bisa hilang, gak punya taring dah.
Gerakan #2019GantiPresiden merupakan gerakan yang diprakasi oleh Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.
Gerakan tersebut baru saja melaksanakan deklarasi nasional, pada Minggu (6/5/2018) di sisi selatan kawasan Monumen Nasional.
Dalam aksi tersebut relawan yang sudah bergabung mengikuti deklarasi #2019GantiPresiden yang dibacakan oleh Mardani.
Sebelumnya, salah satu relawan mengatakan jika aksi deklrasi tersebut merupakan latihan kampanye pilpres 2019.
"Sebenarnya aksi-aksi #2019GantiPresiden adalah latihan kampanye saja. Kampanye kan masih lama, ini sekarang latihan saja," ujar Mustofa Nahrawardaya dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5/2018), dikutip Kompas.com. (tribunnews)
[http://news.moslemcommunity.net]