Fotonya Viral, Inilah Video 5 Pengakuan Rebecca, Perempuan yang Dituduh Tembak Razan al Najjar



Moslemcommunity.net - Kematian relawan medis Razan al-Najjar menyisakan kesedihan bagi banyak orang yang terlibat di konflik jalur Gaza.

Saat pemakamannya ribuan orang hadir mulai dari warga sipiil, keluarga dan kerabat, serta rekan-rekan relawan medis yang turut berjuang bersama Najjar.

Najjar dilaporkan tewas setelah ditembak oleh sniper Israel.

Saat ditembak, dia masih memakai rompi medis berwarna putih.

Dalam insiden itu, Najjar sedang mencoba membantu pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza.

Setelah kematiannya, ada satu foto beredar yang dipercaya telah membunuh Najjar.

Sosok wanita yang dituduh menembak Najjar adalah Rebecca.
Tuduhan itu diduga berasal dari sebuah akun Facebook Suhair Nafal, seorang wanita yang tinggal di Chicago, Illinois yang mengatakan berasal dari Ramallah.

Akun itu memposting foto Rebecca yang diterbitkan empat tahun lalu di akun Facebook resmi militer Israel, IDF (Israel Defence Force).

Dalam ungghannya Nafal tidak menyatakan bahwa Rebecca membunuh Najjar.

Dia menempatkan foto keduanya berjejer dan menyebut Rebecca sebagai 'Zionis Amerika dari Boston untuk menduduki Palestina dan bergabung dengan militer Israel.

Dilansir dari timesofisrael.com, Nafal mengambil gambar dan deskripsi Rebecca di akun Facebook resmi IDF.

Di unggahan IDF itu Rebecca merupakan tentara kelahiran Boston.

Pada usia 18 tahun, dia pindah ke Israel dan begabung dengan IDF sebagai tentara yang memiliki spesialisasi di bidang pendidikan.

Tetapi setelah itu, dia memutuskan bahwa lebih cocok di lapangan.

"Saat ini, dia merupakan tentara terlatih di Intelijen Lapangan IDF, mempertahankan rumah yang dia tahu dan dia cintai," dikutip dari laman Facebook IDF.

Nah setelah Nafal mengunggah tentang Rebecca, halanman Facebook 'Freedom for Gaza' yang memiliki lebih dari 100.000 pengikut menerbitkan postingan dan mengutip deskripsi itu.

Deskripsi itu lalu ditambahkan "'pembunuh terlatih' ini mengeksukusi seorang perawat Palestina berusia 21 tahun di Gaza sat dia membantu warga sipil yang terluka."

Kemudian foto Rebecca viral dan dituduh menjadi sniper yang menewaskan Najjar.

Setelah viral, Rebecca memberi pengakuan :

1. Tidak pernah jadi sniper

Times of Israel menghubungi Rebecca untuk meminta keterangan langsung dariya.

Rebecca memang seorang tentara IDF dan direkrut pada tahun 2014.

Rebecca membantah jika dia tidak pernah jadi sniper selama menjadi tentara IDF.

Dia hanya bertugas sebagai tentara biasa dan tidak pernah mengambil pelatihan penembak jitu.

2. Guru

Saat ini Rebecca dikatakan sudah tidak aktif dan diberhentikan selamanya dari IDF sejak 2 tahun terakhir.

Rebecca masih tinggal di Israel.

Tapi dia bekerja sebagai relawan guru bahasa Inggris.

3. Foto yang viral

Foto wanita yang viral dengan memegang senjata itu memang benar Rebecca.

Foto itu diterbitkan halaman Facebook IDF pada 27 Mei 2014 saat dia baru bergabung.

Saat ini, militer Israel mengklaim sedang melakukan penyelidikan terkait penembakan Najjar.

4. Dapat ancaman

Sejak fotonya viral, Rebecca mendapatkan pesan ancaman di media sosialnya.

Sehingga dia terpaksa menutup akun Instagramnya.

Rebecca juga meminta bantuan karena banyak ancaman yang dikirim ke kotak pesan Facebooknya, termasuk ancaman pembunuhan.

5. Video klarifikasi

Juru bicara IDF mendorong Rebecca untuk membuat video klarifikasi.

Kemudian dia membuat video itu dan diunggah oleh kelompok advokasi Israel, StandWithU melalui Facebook.

“Mereka mengatakan kepada saya apa yang harus saya katakan di video. Saya sedikit ketakutan. Saya baru saja mengatakannya. Mereka mengatakan kepada saya bahwa itu akan membantu menghentikan ini, ”kata Rebecca.


Saat berita yang viral tentang Rebecca tidak benar, Nafal dan halaman Facebook 'Freedom for Gaza' mengedit postingannya.

Nafal menukar foto Rebecca dengan seorang tentara IDF wanita yang berbeda dan menghapus deskripsi.

Selain itu, Nafal mengunggah bahwa dia tidak bermaksud untuk menyatakan bahwa Rebecca telah membunuh Najjar.

Tapi tetap menyatakan bahwa Rebecca masih seorang 'teroris'.

Sedangkan halaman Facebook 'Freedom for Gaza' membiarkan postingan ali tetap utuh dan menambahkan pemberitahuan di atasnya.

"Apakah itu sniper atau yang lainnya, apakah itu benar-benar penting? mereka semua membunuh lelaki, perempuan dan anak-anak Palestina yang tidak bersalah." (grid.id)

[http://news.moslemcommunity.net]
Banner iklan disini