Kantong Plastik Berbayar, Penindasan Cara Baru?


Pemberlakuan kantong plastik berbayar di sejumlah pasar modern, supermarket, dan minimarket di Kabupaten Cianjur cenderung malah menguntungkan pengusaha.

Betapa tidak, kantong plastik yang tadinya digratiskan, sekarang dibebankan kepada pembeli. “Selaku bagian dari masyarakat, saya tidak setuju adanya penerapan kantong berbayar kalau tujuannya mengurangi penggunaan bungkus plastik. Ini bukan mengurangi malah nambah dan menguntungkan pemodal besar. Ini penindasan gaya baru,” ujar salah seorang warga Cianjur Engkos, 45, saat ditemui di depan sebuah tempat perbelanjaan modern.

Menurut dia, kalau tujuannya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, seharusnya tempat perbelanjaan, baik supermarket, minimarket atau pasar modern dan tradisional tidak perlu menyediakan kantong plastik lalu dijual.

Namun, biarkan pembeli yang membawa kantong sendiri. “Kalau pembeli wajib bawa kantong sendiri itu baru benar atau lebih bagusnya lagi pihak pengusaha menyediakan kantong yang bukan berbahan dasar plastik, itu baru tepat. Tapi faktanya malah pengusaha berjualan plastik. Bukan mengurangi, tapi menambah,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di sejumlah supermarket, belum semuanya supermarket di Cianjur menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar. Masih ada supermarket atau minimarket yang tidak membebankan plastik berbayar kepada konsumennya.

“Kalau di sini (minimarket) baru hari ini (kemarin) menerapkan plastik berbayar. Ini instruksi dari pimpinan di pusat. Kami di bawah hanya melaksana kan saja. Setiap kantong kresek plastik harus dibeli senilai Rp200,” kata Yuli, salah seorang kasir di sebuah minimarket.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perda gangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur Judi Adi Nugroho membenarkan, belum semua minimarket atau supermarket serta pasar modern di Cianjur memberlakukan plastik berbayar.

Dia menegaskan, jika penerapan plastik berbayar sudah menjadi instruksi pemerintah pusat, artinya di daerah harus ditindaklanjuti dengan diterapkan.

“Sosialisasi plastik berbayar harus dilakukan, supaya masyarakat mengetahui maksud dan tujuannya,” tegasnya. (Ricky Susun/Sindo)


Banner iklan disini