Doa Ibunda "Rasulullah menunggumu di Madinah" menghantarkan sang anak ke Turki dan Madinah

Do'a di Masjidil Haram
Foto hanya ilustrasi

Ngantri di RS bertemulah saya dengan dua ibu paruh baya.

Mereka saling bertukar cerita pengasuhan saat anak-anaknya masih kecil. Saya yang baru datang tidak mengikuti pembicaraan awal dua ibu yang duduknya berhadapan dengan saya.

Mau ga didengerin kok kedengeran. Didengerin takut dianggap nguping.

Pasang cara supaya ga seperti orang nguping, saya pasang senyum terindah, seperti jaman waktu mau dilamar suami, hahaha, lebbaaay

Ga lah, senyum takzim dengan kisah pengasuhan mereka.

Akhirnya setelah melempar senyum saya disapa dan lalu diajak ngobrol, mulai dengan pertanyaan yang mungkin sama dengan obrolan mereka sebelumnya. Sakit apa?

Mulai menceritakan kondisi lalu saya diajak untuk ngikutin cerita pengasuhan yang tadi ke potong dengan adegan senyum saya. Yeay akhirnya saya resmi jadi geng antrian, xixixixi

Saya yang paling muda. Jadi pendengar cerita ibu-ibu yang salihah tadi.

Ibu yang pakai kacamata dan berbaju ungu, beliau dua anaknya tinggal di luar negeri. Ga tanggung, negeri yang dipilihnya Turki dan Madinah, masyaAllah saya senang sekali mendengar kisahnya.

Ibu tersebut bercerita, anak-anaknya memang dibiasakan membaca AlQuran sejak kecil. Beliau sendiri yang mengajari baca, jenjang SD anaknya menginginkan untuk memperdalam hafalan haditsnya, lalu kini alhamdulillah undangan beasiswa S2 dari Turki menghampirinya.

"Saya sendiri ga nyangka kenapa dia begitu suka dengan hadits, kenapa dia mudah sekali menghafal dan saya ga punya uang bila sampai harus menyekolahkannya keluar negeri, cuma setiap kali anak saya pergi sekolah sejak kecil saya doakan, saya cium keningnya sambil saya doakan lagi dan saya selalu bisikkan, Rasulullah menantimu di Madinah untuk kau hafalkan hadits-hadits peninggalannya"

Whuaaaa, masyaAllah meleleh hati ini di buatnya. Kalimat "Rasulullah menunggumu di Madinah"
Ini pasti ibu ini bukan ibu biasa. Beliau pasti menyimpan sesuatu, cinta yang mendalam kepada Rasulullah yang ia tuangkan setiap hari cinta itu lewat doa dan pengharapannya bahwa Rasulullah kan menyambut anak-anaknya agar bisa datang ke Madinah.

Kedahsyatan doa. Kita saksikan bahwa untaian doa dan hubungan kita dengan Allahlah yang akan mengantarkan anak-anak nan belia ini pada tujuan hidupnya. AlQuran dan hadits sebagai petunjuknya.

"Maaf, ibu suka mengisahkan Rasulullah kepada anak-anak ibu?"

"Saya suka bercerita mbak, sekaligus berdoa untuk mereka bertemu dg Rasulullah nanti, kita ini kan doanya insyaAllah makbul kalau deket dengan Allah ya mbak, kalau kitanya rusak jangan harap deh, dilihat saja mungkin Allah males, makanya mbak mumpung anaknya masih kecil, banyakin berdoa yang baik-baik, panjangkan doa dan mendekatlah pada Allah"

"Iya bu, terimakasih cerita dan nasehatnya"

Hikmah, cara Allah amazing, masyaAllah, ilmu yang kita dapat itu bisa sampai di kursi antrian pasien dari seorang ibu, kalau boleh mengatakan, beliau ini sukses mendidik anaknya.

Genggamlah iman, perbanyaklah membaca AlQuran. Kejarlah mimpimu nak, hingga kau temukan apa yang membuatmu bahagia.

Bahagia yang abadi adalah perjumpaan seorang hamba dengan Allah dalam keadaan catatan kebaikan dan amalan bernilai pahala.aamiin
‪#‎ramadhankareem‬

‪#‎ramadhankareem1437‬ [Facebook]
Banner iklan disini