Video Ahok "Saya Pasti Masuk Surga" Ditanggapi Mantan Pengijil, Keterangan Alkitab tidak boleh mengatakan "PASTI" Yang Belum Terjadi


Nauzubillah..

Ahok menantang dan mengancam akan mengganti orang - orang di Pemprov DKI jika dia menang pilkada..

Ahok sambil marah - marah, gebrak - gebrak meja merasa lebih beriman dan mengatakan pasti masuk surga..

Masa iya orang yang ingin melegalkan pelacuran, melegalkan minuman keras, kata-katanya kasar dan kotor, menzalimi rakyat kecil ini masuk surga?

Hanya orang sombong yang mengatakan dirinya PASTI MASUK SURGA yang celakanya dia bilang janji nabi Isa..

Yesus justru bersabda:

Sembahlah Allah Tuhanmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti. (Matius 4:10)

Ajaranku tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus aku (Yohanes 7:16 )

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3)

Yuk kita simak:

Mereka berani memastikan sesuatu yang belum tentu atau belum pasti terjadi. Mereka berang­gapan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, di jamin "pasti masuk surga".

Padahal memastikan sese­orang masuk surga, itu bukan hak atau wewenang kita manusia, itu hanyalah hak Allah Ta'ala saja. Jika ada umat Islam menga­takan kepada mereka kata "Insya Allah", sering diprotes, katanya "jangan insya Allah-insya Allah dong, yang pasti aja dong!!" Mereka tidak memahami bahwa mengu­capkan Insya Allah adalah sesuatu yang dianjurkan dalam kitab suci Al Qur'an dan juga Alkitab.

Tetapi sebagian besar umat Kristiani tidak paham bahwa didalam Alkitab sebenarnya dianjurkan mengucapkan Insya Allah bila mengatakan sesuatu yang belum tentu terjadi. Bahkan dikatakan, bila tidak mengucapkan Insya Allah sesuatu yang belum pasti terjadi, dia tergolong sombong, dan bahkan berdosa.

Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:

"Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya (dalam beberapa injil ditulis In Syaa Allah) , kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu meme­gahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah saIah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yak 4:13-17)

"Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus." (Kis 18:21)

"Tetapi aku akan segera datang kepada­mu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.(1 Kor 4:19).

Kata-kata dalam semua ayat ayat tersbut yaitu "Jika Tuhan menghendakinya" dan "Jika Allah menghendakinya" serta "Kalau Tuhan menghendakinya", semua itu makna­nya sama yang dalam Al Qur'an disebut "in syaa Allah".

Didalam Alkitab cetakan lama, kata - ­kata "Jika Tuhan Menghendakinya" semuanya tertulis jelas dengan kata "in syaa Allah”

Perhatikan Alkitab lama cetakan tahun 1960 sebagai berikut:

"Hai kamu jang berkata: "Bahwa hari ini atau besoknja biarlah kita pergi kenegeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mentjari laba"; pada halnja kamu tiada mengetahui apa jang akan djadi besoknja. Bagaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanja suatu uap, jang kelihatan seketika sahadja lamanja, lalu lenjap. Melainkan patutlah kamu berkata: "In sya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu". Tetapi dengan hal jang demikian kamu memegahkan dirimu dengan djemawanmu itu; maka semua kemegahan jang demikian itu djahat. Sebab itu, djikalau orang jang tahu berbuat baik, pada halnja tiada diperbuatnja, maka mendjadi dosalah baginja.
"Melainkan sambil meminta diri ia berkata: "insya Allah, aku akan kembali kepadamu." (Kis 18:21)

"Tetapi in sya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranja, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu jang......dst. (1 Kor4:19).

Dalam Al Qur`an, mengucapkan kata insya Allahmerupakan suatu kewajiban bila kita tidak mengetahui sesuatu yang bakal terjadi. Perhatikan ayat-ayat Al Qur`an sebagai berikut:

Fa lammaa dakhaluu ‘alaa vuusufa aawaa ilaihi abawaihi wa qaalad khuluu mishra insyaa-allaahu aaminiin

"Maka tatkala mereka masuk menemui Yusuf, Yusuf membawa ibu bapaknya ke tempatnya dan berkata, "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman. " (QS. Yusuf 99)

Qaala satajidunii in syaa-allaahu shaabiraw wa laa a`shii laka amraa.

"Musa berkata, "Insya Allah engkau akan mendapati aku orang yang sabar dan aku tiada mengingkari perintahmu. " (QS. Al Kahfi 69)

Fa lammaa balagha ma`ahus sa`ya qaala yaa bunayya innii araa fil manaami annii adzbahuka fanzhur maadzaa taraa qaala yaa abatif`al maa tu`maru sa tajidunii insvaa-allaahu minas shaabiriin.

"Maka tatkala anak mencapai umur dapat bekerja bersamanya, Ibrahim berkata, "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi bahwa aku akan menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu?" Dia berkata, "Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau;insya Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar."(QS. Ash Shaaffaat 102)

Ternyata dari keterangan Alkitab tidak boleh mengatakan "PASTI" untuk sesuatu yang belum tentu terjadi.

Memastikan dijamin "Pasti masuk surga" bila percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru­selamat adalah perbuatan sombong dan dosa.

Semua ummat Islam percaya kepada Yesus yang disebut Nabi Isa as. Tidak sempurna iman seorang muslim jika tidak mengimani semua nabi, termasuk Nabi Isa. Bahkan percaya kepada semua nabi termasuk Nabi Isa as (Yesus), merupakan salah satu Rukun Iman yang harus di imani oleh setiap muslim dimanapun mereka berada. Hanya umat Islam mengimani beliau hanya sebagai Nabi atau Rasul, bukan Tuhan!

Menurut pandangan ummat Kristiani, asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka dijamin pasti masuk surga. Tetapi menurut pandangan Islam, hal itu bertolak belakang 180 derajat, justru kalau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, maka disitulah tidak mungkin diselamatkan, karena telah menjadikan nabi sebagai tuhan-tuhan lain selain Allah. Dan itu disebut dosa syirik, yaitu salah satu dosa yang tidak diampuni oleh Allah.

Dalam kitab Injil, Yesus berfirman bahwa keselamatan itu tergantung bagaimana kita mengamalkan perintah Allah. Perhatikan ucapan Yesus sebagai berikut:

"Bukan setiap orang yang berseru kepada­ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melaku­kan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. " (Mat 7:21)

Berdasarkan ucapan Yesus tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bukan setiap orang yang berseru Yesus, Yesus yang akan masuk kedalam surga, tetapi kata Yesus yaitu mereka yang melakukan sesuai dengan perintah Allah.

Video Ahok marah - marah ini justru menunjukkan kekalapan bapak reklamasi ini..

Semoga Allah meridhoi dan menolong umat Islam di DKI mengganti dengan gubernur muslim yang jujur, santun, amanah dan pro masyarakat kecil.. Amin
Banner iklan disini