Alumni 212 Nilai Kemenag Gagal Paham

Humas Persaudaraan Alumni 212 Habib Novel. (foto: panturapos)

Moslemcommunity.net - Persaudaraan Alumni 212 menilai Kementerian Agama gagal paham terkait merekomendasikan 200 nama penceramah atau mubalig kepada masyarakat, sebab ulama tidak bisa dikotak-kotakkan.

"Lagi-lagi kita menyaksikan ulah kemenag yang dipimpinya gagal paham, lagian ini sangat kental aroma diskriminasi politiknya," ujar Humas Persaudaraan Alumni 212 Habib Novel Bamukmin, kepada INILAHCOM, Sabtu (20/5/2018).

Habib Novel merasa prihatin dengan keputusan tersebut mengingat apa yang dilakukan oleh Kemenag diprediksi bakal terus menuai kritik dari masyarakat.

"Kasihan ulama yang baik masuk daftar itu menjadi korban korban kemenag dlm pengkotak kotakan mubaligh yg justru nanti tidak dapat simpati umat karna masuk daftar kemenag," tuturnya.

Untuk itu, Kemenag dianjurkan mengurus jadwal para penceramah yang kerap diundang pemerintah untuk berceramah ketimbang mengurus soal refrensi daftar nama mubalig.

"Silahkan saja atur jadwal para mubalig yg dimasjid masjid pemerintah dan itu kan memang sdh berjalan dari dulu," pungkasnya.

Kemenag telah merilis 200 nama penceramah guna direkomendasikan bagi masyarakat, mengingat selama ini, Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi mubalig oleh masyarakat.

Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin 200 daftar nama penceramah itu telah memenuhi tiga kriteria, pertama memiliki kompetensi keilmuan agama mumpuni, reputasi baik, dan komitmen kebangsaan. Daftar nama itu merupakan hasil masukan tokoh agama, ormas keagamaan, dan tokoh masyarakat.

Namun keputusan merilis 200 nama penceramah atau mubalig sebagai rekomendasi penceramah ini menuai pro-kontra. (inilah)

[http://news.moslemcommunity.net]
Banner iklan disini