Begini Pengakuan Dubes China tentang Ribuan Pekerjanya di Indonesia
Ilustrasi Buruh China (Photo :REUTERS/Carlos Barria/Files)
Moslemcommunity.net - Duta Besar China untuk Indonesia mengatakan ribuan pekerja asal negaranya datang untuk membantu membangun Indonesia. Pekerja yang didatangkan juga merupakan para ahli di bidangnya.
Pernyataan ini disampaikan Dubes China Xiao Qian menyusul laporan membanjirnya tenaga kerja asing (TKA) China di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya di pertambangan Morowali, Sulawesi Tengah.
"Ada beberapa ribu orang (China) yang bekerja di Indonesia, teknisi, ahli, dan juga buruh. Mereka membantu membangun Indonesia," kata Xiao kepada kumparan, Rabu (30/5).
"Karena ada kerja sama dan proyek. Untuk memulai proyek ini, Anda buruh para ahli yang mahir untuk menjalankan instrumen mesin dan lainnya," lanjut Xiao.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Morowali, jumlah TKA China di Morowali mencapai 3.113 orang.
Perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Morowali, PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), mempekerjakan sebanyak 2.145 TKA China, seperti dikutip Antara.
Karena banyaknya TKA China di Morowali, lantas muncul istilah "Guangzhou-nya Indonesia". Muncul juga kekhawatiran lahan pekerjaan yang direbut para TKA dari warga lokal.
Namun menurut Dubes Xiao kekhawatiran itu tidak perlu. Dia mengatakan, saat ini mereka tengah berproses untuk melatih pekerja lokal untuk bisa mengerjakan pekerjaan yang saat ini dilakukan TKA.
"Menggunakan buruh dari China lebih mahal. Berangsur-angsur kami akan pakai pekerja Indonesia," kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa porsi pekerja lokal pada ribuan perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia jauh lebih besar. Salah satu contohnya adalah Bank of China yang punya cabang di beberapa kota di Indonesia.
"Bank of China di kantor Jakarta punya puluhan pekerja China, tapi ratusan pegawai lokal. Di cabang Medan dan Surabaya bahkan seluruhnya pekerja lokal, tidak ada pekerja China," tutur Xiao.
"Di Morowali ada ribuan teknisi dari China. Tapi ada lebih dari 20 ribu pekerja lokal," kata dia lagi.
(Sumber: Kumparan)
[http://news.moslemcommunity.net]