Ditanya Bagaimana Jika Anaknya Seorang Homo? Jawaban Ulil Mblunder ke mana-mana


Pendukung LGBT ini mengakui lebih suka jika anaknya bukan seorang homoseksual.

Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla menganggap orang yang menanyakan bagaimana jika dirinya mempunyai anak seorang homoseksual adalah pertanyaan yang tidak serius.

Ia menilai pertanyaan ini merupakan cara untuk mendebat dirinya dengan mengembalikan kepada persoalan pribadi.

“Pertanyaan itu sering saya terima juga di media sosial khususnya twitter. Biasanya saya cenderung tidak menjawab pertanyaan ini karena saya anggap sebagai pertanyaan yang tidak serius,” ujarnya.

Ia katakan itu usai ditanya pendengar acara diskusi bertema ‘LGBT, Beda Tapi Nyata’ , di Jakarta, Sabtu (20/02/2016), yang juga disiarkan oleh Radio Sindotrijaya Network.

Namun pada diskusi interaktif itu ia berkenan menjawabnya. Ulil mengatakan, jika anaknya seorang homoseksual dirinya tidak akan mengusir dan akan mengajak anaknya untuk berdiskusi.

Walaupun, lanjut Ulil, ia akan lebih suka jika anaknya seorang heteroseksual.

“Yang jelas saya tidak akan mengusir anak saya, saya akan ajak dia diskusi dengan menanyakan kenapa menjadi begitu. Namun sebagai hetero saya akan lebih suka jika anak saya juga seorang hetero,” jawabnya.

Analogi Ulil

Bagi Ulil, hal itu bukan hanya soal LGBT tetapi juga yang lain. Ia memberi contoh, sebagai orang Jawa dirinya akan lebih suka jika anaknya menikah dengan sesama orang Jawa.

Mendengar jawaban yang dinilai tidak sesuai konteks, moderator acara, Pangeran Ahmad Nurdin (Koran Sindo), mengulangi pertanyaan. Namun Ulil mengatakan analoginya sudah sesuai. Ia beralasan preferensi individual tidak mengganggu pendapat orang tersebut.

“Saya bisa mengatakan misalnya, bubur ayam itu halal tapi saya tidak suka. Ketidaksukaan saya terhadap bubur ayam itu tidak mengganggu pendapat saya bahwa bubur ayam itu halal,” jelas Ulil terkesan mengalihkan jawaban.

Namun lagi-lagi moderator menengahi jawaban Ulil karena dianggap berbeda konteks antara LGBT dengan nikah sesama orang Jawa dan bubur ayam.

“Kan tidak ada yang membahayakan dari bubur ayam dan orang Jawa nikah dengan orang Jawa,” ujar moderator.

Menanggapi itu, Ulil justru mengarahkan pembicaraan terkait anak. Moderator kembali menjelaskan, “Kalau itu kan fokusnya soal anak ya mas,” tukasnya mencoba mengembalikan tema pertanyaan.

Namun Ulil terus menjelaskan pendapatnya soal kasus anak.

Usai penjelasan itu, moderator mengatakan, “Ini pertanyaannya belum selesai. Kalau tadi jelas tidak ada yang membahayakan dari bubur ayam dan nikah sesama orang Jawa. Namun kalau tadi Mas Ulil menyatakan itu untuk menyerang balik, tapi ini juga bisa dilihat sebagai kekhawatiran masyarakat kalau sampai aktivitas LGBT lama-kelamaan justru menjadi suatu yang permisif. Apakah salah kekhawatiran masyarakat soal ini?” tanya Moderator.

“Saya tidak menyalahkan orang-orang yang anti LGBT, saya hanya menawarkan sudut pandang yang berbeda. Menurut saya, kalau pilihan orang untuk menjadi LGBT itu bukan karena paksaan, kita tidak bisa melarang orang itu untuk kembali kepada ke jalan yang benar,” jawab Ulil.*Hsn/Hidayatullah.com


Banner iklan disini