Miris Nasib Tragis Sang Juara Azan, 6 Tahun Dikerangkeng di Sawah
Ayah Danil, Solihin, 60, menuturkan anaknya mengalami gangguan jiwa bukan bawaan sejak lahir.
Kata dia, sang anak pernah berjualan bakso dengan gerobak di Karawang. Usahanya berjalan sukses.
Namun, semua berubah sejak enam tahun lalu. Kala itu Danil mengeluh pusing dan sakit kepala.
Danil pun pulang ke kampung halamannya. Nah, setelah berada di rumah, Danil sering mengamuk. Rumah dirusak. Bahkan menyerang warga.
Sehingga dengan terpaksa, Solihin mengerangkeng Danil dengan kurung besi di tengah sawah. “Sering merusak kaca rumah orang dan menyerang orang,” ungkap Solihin kepada wartawan di rumahnya di Kampung Selakaso, Jumat (15/4).
Solihin tidak pernah memeriksakan anaknya ke dokter. Alasannya tidak memiliki biaya.
Namun, Jumat lalu (15/4), atas inisiatif masyarakat Desa Selawangi dan UPTD Puskesmas Sariwangi, pria 34 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat di Cisarua, Bandung.
Ibu Danil, Uum, 59, menceritakan, anak kedua dari tiga bersaudara ini diberi makan tiga kali sehari. Lauk pauknya kadang asin. Kadang juga goreng. Seadanya.
Danil di masa kecilnya pernah membanggakan orang tua. Dia meraih juara lomba azan. Dia pun merupakan lelaki yang rajin berolahraga. “Kadang kalau ada azan anak saya ketika di dalam pasungan suka mengikuti azan,” tuturnya.
Uum senang anaknya bisa dibawa ke RSJ Bandung. Karena, sebagai buruh tani dia tidak memiliki biaya untuk mengobati anaknya. “Mudah-mudahan setelah dibawa ke rumah sakit dan dirawat di sana sembuh,” harapnya.
Ketua RT 01 RW 02 Kampung Selakaso Usep Muslim mengatakan masyarakat dan relawan membantu mengirimkan Danil ke RSJ Bandung lantaran kondisi ekonomi keluarganya memprihatinkan. Masyarakat ingin pria yang dipanggil Asep ini bisa sembuh kembali.
Kepala Desa Selawangi Muhammad Nasser bersyukur warganya yang mengalami gangguan jiwa bisa dibawa ke RSJ Bandung. “Mudah-mudahan nanti bisa sembuh seperti semula,” ungkapnya.
Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Sariwangi H Duani SKep mengatakan Danil adalah salah satu pasien yang dipantau dan diperiksa oleh puskesmas. Namun, tidak kunjung sembuh.
Dari hasil pemeriksaan, Danil mengalami gangguan jiwa dari berbagai macam faktor. Seperti faktor psikologis, ekonomi dan lingkungan. “Sementara faktor turunan tidak ada,” tambah dia. forum merseka
Kata dia, sang anak pernah berjualan bakso dengan gerobak di Karawang. Usahanya berjalan sukses.
Namun, semua berubah sejak enam tahun lalu. Kala itu Danil mengeluh pusing dan sakit kepala.
Danil pun pulang ke kampung halamannya. Nah, setelah berada di rumah, Danil sering mengamuk. Rumah dirusak. Bahkan menyerang warga.
Sehingga dengan terpaksa, Solihin mengerangkeng Danil dengan kurung besi di tengah sawah. “Sering merusak kaca rumah orang dan menyerang orang,” ungkap Solihin kepada wartawan di rumahnya di Kampung Selakaso, Jumat (15/4).
Solihin tidak pernah memeriksakan anaknya ke dokter. Alasannya tidak memiliki biaya.
Namun, Jumat lalu (15/4), atas inisiatif masyarakat Desa Selawangi dan UPTD Puskesmas Sariwangi, pria 34 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat di Cisarua, Bandung.
Ibu Danil, Uum, 59, menceritakan, anak kedua dari tiga bersaudara ini diberi makan tiga kali sehari. Lauk pauknya kadang asin. Kadang juga goreng. Seadanya.
Danil di masa kecilnya pernah membanggakan orang tua. Dia meraih juara lomba azan. Dia pun merupakan lelaki yang rajin berolahraga. “Kadang kalau ada azan anak saya ketika di dalam pasungan suka mengikuti azan,” tuturnya.
Uum senang anaknya bisa dibawa ke RSJ Bandung. Karena, sebagai buruh tani dia tidak memiliki biaya untuk mengobati anaknya. “Mudah-mudahan setelah dibawa ke rumah sakit dan dirawat di sana sembuh,” harapnya.
Ketua RT 01 RW 02 Kampung Selakaso Usep Muslim mengatakan masyarakat dan relawan membantu mengirimkan Danil ke RSJ Bandung lantaran kondisi ekonomi keluarganya memprihatinkan. Masyarakat ingin pria yang dipanggil Asep ini bisa sembuh kembali.
Kepala Desa Selawangi Muhammad Nasser bersyukur warganya yang mengalami gangguan jiwa bisa dibawa ke RSJ Bandung. “Mudah-mudahan nanti bisa sembuh seperti semula,” ungkapnya.
Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Sariwangi H Duani SKep mengatakan Danil adalah salah satu pasien yang dipantau dan diperiksa oleh puskesmas. Namun, tidak kunjung sembuh.
Dari hasil pemeriksaan, Danil mengalami gangguan jiwa dari berbagai macam faktor. Seperti faktor psikologis, ekonomi dan lingkungan. “Sementara faktor turunan tidak ada,” tambah dia. forum merseka