Aksi 115 di Monas Tertib dan Damai: "Kami Umat Muslim Akan Perangi Kalian"

aksi bela palestina di monas. (foto: google)

Moslemcommunity.net - Aksi Bela Palestina, Jumat, 11 Mei 2018 atau aksi 115  yang dilaksanakan di Silang Monumen Nasional Jakarta, berlangsung tertib. Suasana damai terlihat dari aksi yang diikuti ratusan ribu umat ini  dan dipadati ratusan ribu umat Islam.

Sementara itu, aktivis Neno Warisman mengatakan Yerusalem alias Al-Quds merupakan kehormatan muslim di seluruh dunia sehingga apabila terganggu harus dibela.

"Kita sepakat bersama mengutuk Amerika Serikat dan berteriak Al Quds harus kita bela. Al Quds kehormatan muslim sedunia harus kita bela. Selamatkan Al Quds" ujar mantan penyanyi dan bintang film dasawarsa `80-an itu dalam Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta.

Meski banyak pihak menentang, ucap Neno, Amerika Serikat tetap memaksa pemindahan kedutaan besarnya beberapa hari ke depan. "Kalau nanti 15 Mei tetap jalankan pemindahan, kami umat muslim Indonesia akan perangi kalian," ucap dia.

Lima Tuntutan

Ketua panitia Aksi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis, Saifuddin Ahmad Syuhada meminta pemerintah Indonesia melawan kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan memindahkan Kedutaan Besarnya ke Yerussalem pada 14 Mei mendatang.

"Kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk berjuang keras menggunakan haknya dalam menekan Organisasi Kerja Sama Islam dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk bersama melawan keputusan Donald Trump," kata Saifuddin saat membacakan pernyataan sikap dalam Aksi Bebaskan Baitul Maqdis di Jakarta, Jumat.

Aksi Bebaskan Baitul Maqdis juga memberikan beberapa tuntutan, pertama meminta kepada Majelis Umum PBB untuk bersikap tegas atas pelanggaran Donald Trump tersebut.

"Ini bertentangan dengan 9 resolusi Deawan Keamanan PBB, di antaranya resolusi 242 tahun 1967, resolusi 252 pada tahun 1968,resolusi 456 & 478 pada tahun 1980, 672 pada tahun 1990, 1397 pada tahun 2002 dan lain sebagainya," ujarnya.

Kedua dia meminta kepada Pemerintah Amerika Serikat untuk membatalkan pengakuan terhadap eksistensi Negara Israel dan rencana pemindahan kedutaannya ke Yerusalem atau Baitul Maqdis, serta keputuaan provokatifnya yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Ketiga, dia meminta OKI untuk bersatu dan menentang keras keputusan Trump tersebut serta menggelar sidang darurat sebagai suara aspirasi umat Islam global.

Keempat, kepada seluruh rakyat Indonesia, agar terus bersatu dalam memperjuangan hak-hak rakyat Palestina hingga mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya dari penjajah Zionis Israel.

Kelima, Saifuddin juga menegaskan kepada ummat Islam Indonesia untuk memperkokoh ukhuwah Islamiyah agar tercapainya tujuan perjuangan pembebasan Baitul Maqdis dan kembalinya Masjid Al-Aqsha kepada kaum muslimin.

Dukungan DPR

Ketua Komisi I DPR mengaku sangat mendukung kegiatan aksi damai untuk Kemerdekaan Palestina.

"Saya sangat mendukung kegiatan tersebut terlebih hal ini  senafas dengan Pembukaan UUD 1945 Kemerdekaan setiap bangsa adalah perjuangan kita, jadi aksi damai ini adalah protes keras kita kepada AS dan Israel bahwa Indonesia bersama Palestina, aksi ini saya kira akan di ikuti Jutaan massa damai yang cinta Palestina dan anti Penjajahan," ujar Kharis di Jakarta,  Jumat (11/5/2018).

Dirinya optimis bahwa aksi damai tersebut sangatlah efektif dalam menyampaikan aspirasi untuk membela Palestina dari penindasan zionis Israel. (harianterbit)

[http://news.moslemcommunity.net]
Banner iklan disini